Pada tanggal 15 Februari 2016, India Economic Times melaporkan bahwa
militer India telah menembakkan rudal Prithvi-II dari sebuah peluncur
mobile. Menurut media tersebut, rudal yang ditembakkan dipilih acak dari
persediaan mereka. Artinya, rudal yang ditembakkan tidak dimodifikasi
khusus untuk pengujian.
Ini bukan tes pertama Prithvi-II yang menurut Economic Times disebut
memiliki jangkauan lebih dari 200 mil meski Asosiasi Arms Control
menyebut jangkauan rudal ini hanya lebih dari150 mil.
Tetapi meskipun rudal memasuki layanan di militer India pada tahun
2003 dan tes pertama diluncurkan pada 1996, tes pada 2011 mengalami
kegagalan. Sementara tes yang dilakukan terakhir ini juga tidak mencapai
target meski dalam hal jarak dan ketinggian sesuai dengan yang
diharapkan.
Tetapi fakta bahwa militer India sukses menembakkan rudal yang
dipilih secara acak dari peluncur mobile menunjukkan bahwa negara ini
benar-benar telah mampu mengembangkan sistem pengiriman nuklir dari
dalam negeri.
Prithvi II memberikan India kemampuan untuk membuat peluncur rudal
berkemampuan nuklir balistik mobile sendiri dengan jangkauan yang cukup
jauh hingga bisa memukul hampir semua kota-kota besar di Pakistan dari
dalam wilayah India.
Kemampuan rudal dalam negeri sangat penting bagi India, yang
merupakan negara yang dikonfirmasi memiliki senjata nuklir tetapi bukan
anggota Perjanjian Non-Proliferasi.
Program nuklir India telah semi diakui melalui perjanjian nuklir 2008
dengan Amerika Serikat. Fakta bahwa negara telah mengembangkan senjata
nuklir di luar kelompok perjanjian non profelasi membuatnya sangat tidak
mungkin untuk meminta negara lain memberikan atau menjual sistem
pengiriman rudal strategis.
Sementara India juga menghadapi asimetri rudal balistik. China telah
membantu Pakistan dalam mengembangkan rudal balistik mereka dan
menyediakan rudal berkemampuan nuklir dengan jangkauan 186 mil bersama
dengan bantuan teknologi yang dicurigai termasuk pada sistem pengiriman.
Pakistan bertekad untuk memiliki keunggulan dalam bidang nuklir
terhadap India dengan membangun hulu ledak lebih cepat dari New Delhi
dan menguji sebuah rudal antarbenua yang akan mampu mencakup keseluruhan
wilayah India.
Sebaliknya, India tersendat dengan tidak adanya bantuan sama sekali
sehingga harus membuat sendiri rudal dan peluncurnya untuk bisa memukul
sejumlah besar kota di Pakistan. Dan keberhasilannya dalam mengembangkan
rudal sekaligus peluncurnya ini bisa menjadi sebuah game changer yang
mengubah peta kekuatan. India semakin mendekati kemampuan Pakistan,
bahkan tidak menutup kemungkinan sudah ada di atasnya.
Apapun itu, pengembangan rudal balistik kedua negara menunjukkan
bahwa persaingan India dan Pakistan terus bergerak ke jurang yang sangat
berbahaya.
Sumber: jejaktapak.com
Sumber: jejaktapak.com
0 komentar:
Posting Komentar