Pemerintah Indonesia sudah memerintahkan pembuatan prototipe Fire
Support Vessel X18. Prototipe nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi
kesesuaian dan kemampuan boat meriam sebelum nantinya dibangun dan
diakuisisi oleh militer Indonesia.
Perusahaan pertahanan Swedia
Saab akan menyediakan sistem senjata remote control dan sistem manajemen
pertempuran untuk prototipe X18 Fire Support Vessel (FSV) yang akan
diakuisisi oleh Departemen Pertahanan Indonesia, ungkap perusahaan
kepada IHS Jane pada 18 Februari di Singapura Airshow 2016.
FSV-X18,
lebih sering disebut sebagai ‘Tank Boat’, adalah sebuah platform konsep
boat bersenjata meriam sepanjang 18 m yang dikembangkan oleh pembuat
kapal Indonesia PT Lundin. Sebuah model platform ditampilkan di pameran
IndoDefence 2014 di Jakarta.
“Prototipe nantinya adalah hasil kerjasama antara industri pertahanan
Indonesia dan beberapa pemasok asing”, kata Peter Carlqvist, wakil
presiden Saab dan kepala kantor perusahaan Saab di Indonesia. “Saab akan
memasok remote weapon station Trackfire dan varian sistem pertempuran
buatan perusahaan kami”, katanya, menambahkan bahwa produk yang diajukan
Saab serupa dengan sistem manajemen tempur 9LV.\
Tank Boat
memiliki beam 6.1 m, draught 0.9 m dan kecepatan tertinggi 30 knot.
Dengan kapasitas bahan bakar 6.000 liter, X18 memiliki jangkauan operasi
hingga 350 mil laut pada kecepatan 25 knot dan 900 mil laut dengan
kecepatan ekonomis 9 knot. Senjata utama FSV adalah meriam 105 mm
high-pressure Cockerill buatan CMI Defence dari Belgia.
Meskipun
kontrak untuk prototipe belum ditandatangani, Kementerian Pertahanan
telah memberikan persetujuan agar pembangunannya segera dimulai. “Kita
mengharapkan kontrak agar diresmikan segera”, kata Carlqvist seraya
menambahkan prototipe tank boat bisa diselesaikan dan diuji dalam waktu
sekitar 24 bulan.
Sumber: jejaktapak.com
Sumber: jejaktapak.com
0 komentar:
Posting Komentar