Rudal Brimstone milik Angkatan Udara Inggris yang dibawa ke misi anti-ISIS di Suriah melempem. Rudal yang diagung-agungkan sebagai yang paling canggih ini bahkan belum menewaskan satupun anggota ISIS.
Hal itu terungkap dari respon atas permintaan kebebasan informasi atau freedom of information (FOI) yang diajukan oleh media Huffington Post Inggris terkait penggunaan rudal Brimstone sejak awal serangan pada bulan Desember 2015 lalu.
Dalam jawaban FOI, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa hanya tujuh orang terkena serangan Inggris dan tidak diketahui apakah mereka tewas atau hanya terluka. Lima dari tujuh korban akibat rudal Hellfire buatan AS, sedangkan dua sisanya karena bom Paveway IV.
Rudal Brimstone dengan berat 100.000 pon dipandu rudal dan laser untuk mencapai target dengan tepat. Rudal ini disebut-sebut sebagai salah satu rudal udara ke darat terbaik di dunia Bahkan Perdana Menteri David Cameron dengan mantap mengatakan rudal ini akan “memotong kepala [ISIS] “.
Karena hanya Inggris dan Arab Saudi memiliki akses ke rudal itu maka mereka yakin Brimstone akan membawa perbedaan dalam misi di Irak dan Suriah.
Menteri Pertahanan Tory David Jones menggambarkan Brimstones sebagai rudal “unik”, sedangkan David Cameron menyebutnya sebagai senjata yang paling akurat yang pernah dikenal manusia.
Akurasi senjata ini diyakini akan mengurangi korban sipil selain juga mampu ditembakkan dari jarak jauh.
Tetapi dari tanggapan FOI itu menyebutkan rudal yang banyak dipuji tersebut sejauh ini telah digunakan hanya dalam sembilan serangan dan itupun tidak membawa hasil.
Sumber: jejaktapak.com
0 komentar:
Posting Komentar