Night Diamond Slide Glow

Rabu, 24 Februari 2016

Beijing: Laut China Selatan itu Hawaii-nya Amerika


China mengisyaratkan tidak akan menarik militer yang telah didorong ke Laut China Selatan. Beijing bahkan menyebut kawasan itu akan seperti Hawaii bagi Amerika Serikat.

Amerika Serikat pekan lalu menuduh China meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan karena penempatan peluru kendali permukaan ke udara secara terang-terangan di sebuah pulau sengketa, suatu gerakan yang tidak China akui atau tolak.

Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya  Senin 22 Februari 2016 mengatakan Menteri Luar Negeri Wang Yi ke Amerika Serikat pekan ini. Ditanya apakah Laut China Selatan, dan peluru kendali, akan dibahas ketika Wang berada di Amerika Serikat  untuk bertemu Menteri Luar Negeri AS John Kerry, juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan Washington tidak seharusnya menggunakan masalah fasilitas militer di pulau-pulau sebagai “dalih untuk membuat keributan”.

“AS tidak terlibat dalam sengketa Laut China Selatan, dan ini tidak dan seharusnya tidak menjadi sebuah masalah antara China dan Amerika Aerikat,” kata Hua dalam konferensi pers harian.

China berharap AS menepati janjinya untuk tidak memihak dalam sengketa itu dan berhenti melebih-lebihkan masalah dan ketegangan, khususnya terkait posisi militer terbatas China di sana, katanya. “China yang menempatkan sarana pertahanan terbatas dan penting di wilayahnya sendiri tidak jauh berbeda dari Amerika Serikat yang mempertahankan Hawaii,” ujar Hua.

Kapal kapal dan pesawat AS yang sering melaksanakan patroli dekat dan pengawasan dalam beberapa tahun terakhir adalah apa yang telah meningkatkan ketegangan kawasan, katanya. “Itu adalah yang merupakan penyebab terbesar militerisasi Laut China Selatan. Kami berharap bahwa Amerika Serikat tidak memusingkan benar dan salah dalam masalah ini atau melakukan standar ganda.”

Pada Senin, seorang perwira senior angkatan laut AS mengatakan Australia dan negara-negara lain harus mengikuti AS  untuk melakukan operasi kebebasan navigasi di jarak 12 mil laut (18 kilometer) dari pulau-pulau yang diperebutkan di Laut China Selatan.

Beijing telah menyebabkan kegelisahan dengan kegiatan konstruksi dan reklamasi di pulau-pulau yang ditempati, meskipun mengatakan langkah ini dilakukan sebagian besar untuk tujuan sipil.

0 komentar:

Posting Komentar