Rabu, 24 Februari 2016
Home »
» Laser dan Otonom, Gambaran Jet Tempur Masa Depan AS
Laser dan Otonom, Gambaran Jet Tempur Masa Depan AS
Menembakkan laser bertenaga tinggi, mampu mendapatkan data intelijen dan mengirimkan dalam hitungan milidetik, sebuah pesawat taktis yang bisa berpikir tentang dirinya sendiri. Ini adalah sebagian dari beberapa terobosan teknologi mutakhir yang dilakukan Angkatan Udara Amerika dengan harapan untuk mengubah permainan dalam pertempuran di masa depan.
Tahun ini, Angkatan Udara kembali menginvestasikan anggaran besar untuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Duit sebesar US$2,5 miliar diajukan untuk S & T pada pengajuan anggaran fiskal tahun 2017.
Bahkan Angkatan Udara reala untuk menangguhkan layanan pesawat penting seperti Global Hawk dan upgrade bomber B-2 untuk menutup anggaran ini.
Tapi seperti Rusia dan China berlomba untuk mengejar ketinggalan dengan teknologi Amerika seperti siluman dan presisi senjata, AS tidak mau untuk kemudian berdiam diri hingga akhirnya balik tertinggal.
“Saya pikir kita perlu melakukan lompatan dan mendorong teknologi lebih jauh, dan tidak duduk santai pada kemenangan kami,” kata Kepala Ilmuwan Angkatan Udara Amerika Greg Zacharias sebagaimana dikutip Defense News Senin 22 Februari 2016.
Hanya dalam waktu lima tahun, Angkatan Udara akan menempatkan laser bertenaga tinggi pada jet tempur dan membawa era Star Wars menjadi kenyataan. Angkatan Udara memang belum menyelesaikan platform untuk menjadi tuan rumah dari senjata laser.
Air Force Research Laboratory (AFRL) “Shield” mengatakan tim sedang mempertimbangkan penggunaan jet tempur F-15.
Manager Program Shield Richard Bagnell mengatakan juga akan melihat kemungkinan F-22 dan F-16 sebagai platform dan bahkan pesawat tempur siluman terbaru mereka F-35.
Air Force Research Laboratory “Shield” usaha, yang disponsori oleh Air Combat Command, bertujuan untuk menggunakan laser energi tinggi pada pesawat taktis pada 2021
AFRL juga bekerja pada pengembangan teknologi otonom, tidak hanya dalam bentuk kendaraan dan pesawat robot, tetapi juga bantuan keputusan dan analisis data.
Salah satu proyek AFRL saat sedang mengembangkan sebuah sistem cerdas yang dapat memadukan informasi intelijen, pengawasan dan pengintaian untuk kemudian menyortirnya. Sistem otonom bisa menyisir data yang cepat. “Daripada kru membutuhkan wakwtu lama untu menyisir data hal itu bisa dilakukan oleh pesawat.
Selain itu tim ini juga bekerja pada pengembangan kendaraan tak berawak yang dapat bekerjasama dengan pesawat tempur berawak.
Related Posts:
12 Helikopter H130 untuk Layanan Ulang Alik Cikarang Helikopter Airbus H130 Di Singapore Air Show 2016, perusahaan pengembang kawasan industri terbuka Indonesia, PT Jababeka Tbk, menandatangani nota kesepahaman dengan Airbus Helicopters untuk pembelian 12 helikopter H130… Read More
Rusia Siapkan Rudal Balistik Untuk Hancurkan Asteroid Para ilmuwan di Rusia telah menemukan cara baru, untuk menggunakan surplus negara atas rudal balistik antarbenua (ICBM), untuk melindungi bumi dari berbagai jenis ancaman, meteorit jatuh dan asteroid dari ruang angkas… Read More
Prototipe Tank Boat X-18 Siap di Produksi Pemerintah Indonesia sudah memerintahkan pembuatan prototipe Fire Support Vessel X18. Prototipe nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian dan kemampuan boat meriam sebelum nantinya dibangun dan diakuisisi … Read More
India Berminat Membeli Lagi 40 Pesawat Tempur Su-30MKI India dapat membeli tambahan lagi 40 pesawat tempur multirole Su-30MKI dengan opsi perakitan di India, sesuai kebijakan Perdana Menteri Modi ‘Make in India’. Angkatan Udara India saat ini sedang menghadapi kekosong… Read More
‘Skuadron Mini’ Su-35 Indonesia, Strategi Ataukah Anggaran yang Terbatas? Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryakudu menyatakan pembelian pesawat tempur Air Superiority baru untuk Indonesia tidak bisa satu skuadron lengkap sekaligus. “Membeli pesawat tempur seperti Sukhoi ini harus … Read More
0 komentar:
Posting Komentar