Night Diamond Slide Glow

Minggu, 21 Februari 2016

AS Selalu Sibuk Mengurus Embargo Militer



Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, penjualan jet tempur Sukhoi Su-30, memerlukan persetujuan Dewan Keamanan PBB. “AS akan terus mengingatkan hal ini kepada Rusia,” kata Toner, sambil menambahkan bahwa enam negara yang melakukan kesepakatan nuklir dengan Iran harus sepenuhnya menyadari pembatasan tersebut, 19,2/2016.

Berdasarkan kesepakatan nuklir internasional, larangan pembelian senjata diberlakukan kepada Iran hingga lima tahun ke depan.

Toner mengatakan, pesawat tempur Sukhoi Su-30 memenuhi syarat sebagai “pesawat tempur” yang masuk dalam daftar senjata konvensional dalam embargo senjata PBB. Karenanya diperlukan persetujuan DK PBB untuk pembelian pesawat tempur setara dengan F-15E tersebut.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Hossein Dehghan mengatakan berniat membeli sejumlah pesawat tempur Rusia. Namun, Deghan tidak mengungkapkan kapan hal itu dilakukan. Ia hanya mengatakan Iran berharap bisa terlibat dalam memproduksi pesawat tempur tersebut.

Sebelumnya, AS mengungkapkan keprihatinannya dengan pengiriman sistem pertahanan udara canggih, S-300 buatan Rusia ke Iran. Kesepakatan ini sempat dibekukan sebelum akhirnya dicabut Presiden Vladimir Putin pada April 2015. Berbeda dengan jet tempur Su-30, sistem rudal S-300 bersifat defensif sehingga tidak tercakup dalam larangan PBB.

Sumber: jejaktapak.com

0 komentar:

Posting Komentar