Senin, 29 Februari 2016
Home »
» 5 Senjata Rusia yang Sukses dalam Debut Mematikan di Suriah
5 Senjata Rusia yang Sukses dalam Debut Mematikan di Suriah
Kampanye udara sedang berlangsung Rusia di Suriah tidak akan menjadi game changer tanpa bantuan dari beberapa senjata paling canggih negara. Dan berikut lima senjata yang bisa dikatakan sukses dalam debut mereka di perang ini.
Jet Tempur Su-35
Pesawat tempur bomber Sukhoi Su-34 yang diadopsi oleh Pasukan Aerospace Rusia pada tahun 2015, telah dikerahkan ke Suriah sejak awal kampanye. Pada tahun 2016 kontingen pesawat Rusia yang ditempatkan di Pangkalan Udara Hmeymim selanjutnya didukung oleh empat jet tempur multirole Sukhoi Su-35S. Kinerja tempur mengesankan pesawat ini telah menarik perhatian banyak calon pembeli dari seluruh dunia.
Rudal Kalibr
Pada Oktober 2015 dunia tiba-tiba menyadari bahwa Rusia memiliki rudal jelajah jarak jauh canggih. Pesan itu disebarkan ketika Armada Kaspia Angkatan Laut Rusia meluncurkan rudal Kalibr-NK ke sejumlah target di Suriah yang berjarak ratusan mil. Masih banyak parameter rudal jelajah ini yang dirahasiakan tetapi rudal ini dipastikan memiliki jangkauan efektif 350 kilometer ketika digunakan terhadap sasaran angkatan laut dan dapat menekan aset di atas darat dari jarak hingga 2.600 kilometer.
Bomber Tupolev Tu-160
Pembom strategis Tupolev Tu-160, yang juga dikenal sebagai ‘White Swan’ di Rusia dan disebut ‘Blackjack’ di luar negeri merupakan sistem pengiriman senjata nuklir yang mampu melintasi jarak hingga 14.000 kilometer tanpa mengisi bahan bakar. Di Suriah, pembom ini sukses menghantam banyak target ISIS menggunakan persenjataan konvensional, seperti bom dipandu KAB-500, rudal dipandu laser Kh-29L dan rudal jelajah udara Kh-101.
TOS-1A Solncepiek
Peluncur roket KL-1A Solntsepyok ( ‘Blazing Sun’) juga telah terbukti menjadi senjata yang efektif dalam konflik Suriah. Proyektil thermobaric sangat efektif di daerah pegunungan karena gelombang ledakan mereka beresonansi dan mendorong dalam lingkungan terbatas. Hal ini cocok untuk memukul ISIS yang berusaha untuk menggunakan posisi tinggi di pegunungan sebagai keunggulan mereka atau berlindung di gedung-gedung.
BTR-82A
Pengangkut personel lapis baja BTR-82A1 menjadi alat yang sangat berharga untuk setiap operasi serangan infanteri. Kendaraan dilengkapi dengan meriam 30mm dan senapan mesin koaksial 7.62mm serta sistem penargetan digital yang memastikan bahwa visi kru tidak akan terganggu pada malam hari menjadikan militant sulit untuk bersembunyi.
Related Posts:
Panjang Umur A-10 Warthog Amerika Serikat Pentagon telah mengumumkan bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat akan menunda pensiun jet tempur A-10 Warthog hingga tahun 2022. Nantinya, skuadron A-10 satu per satu akan digantikan dengan unit terbang baru pesawat tem… Read More
Arab Saudi Batalkan Bantuan Militer ke Lebanon Senilai Rp40,5 Triliun Arab Saudi telah menghentikan paket bantuan senilai US$3 miliar atau sekitar Rp40,5 triliun kepada Angkatan Darat Lebanon untuk membeli senjata Prancis. Kantor berita Saudi SPA, mengutip sumber resmi Jumat 20 Februar… Read More
GlobalEye AEW&C Saab, Bidik Indonesia Singapura – Pesawat Sistem kendali dan peringatan dini (AEW&C) Saab yang baru, GlobalEye, diluncurkan dan dinyatakan jauh lebih canggih dan efisien daripada sistem pendahulunya, EriEye. GlobalEye AEW&C ini dipe… Read More
India Berminat Membeli Lagi 40 Pesawat Tempur Su-30MKI India dapat membeli tambahan lagi 40 pesawat tempur multirole Su-30MKI dengan opsi perakitan di India, sesuai kebijakan Perdana Menteri Modi ‘Make in India’. Angkatan Udara India saat ini sedang menghadapi kekosong… Read More
AS Diam-Diam Kasih Tahu Rusia di Mana Lokasi Pasukan Mereka di Suriah Pentagon mengatakan militer Rusia sudah tahu di mana Amerika menempatkan pasukan khusus mereka yang saat ini telah berada di Suriah. Amerika diam-diam memeberitahu lokasi rahasia itu dengan harapan bahwa pesawat Rusia … Read More
0 komentar:
Posting Komentar