Night Diamond Slide Glow

Jumat, 19 Februari 2016

China Kerahkan 8 Rudal Pertahanan Udara di Laut China Selatan



China dilaporkan telah mengerahkan sedikitnya delapan baterai rudal permukaan ke udara di sebuah pulau di Laut China Selatan. Citra satelit dari ImageSat Internasional menunjukkan dua baterai dari delapan peluncur rudal serta sistem radar ditempatkan di Woody Island, bagian dari rantai Pulau Paracel di Laut China Selatan.

Seorang pejabat militer AS sebagaimana dikutip Fox News mengatakan dari citra yang terlihat menunjukkan sistem pertahanan udara HQ-9 (foto atas)  yang ditempatkan. Sistem ini memiliki jangkauan 125 mil dan akan menimbulkan ancaman bagi setiap pesawat terbang baik  sipil atau militer yang terbang di wilayah tersebut.




Juru bicara Pentagon, Bill Urban, memastikan AS memantau pengerahan rudal canggih oleh Beijing tersebut.”Meskipun saya tidak bisa mengomentari hal-hal yang berkaitan dengan intelijen, kami memantau hal ini dengan sangat cermat,” katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu 17 Februari 2016.

Mira Rapp-Hooper, seorang ahli Laut China Selatan dari Center for a New American Security, mengatakan itu bukan pertama kalinya bahwa China mengirimkan senjata tersebut ke Paracel yang ada di bawah kendali China sejak tahun 1974.

“Saya pikir peluru kendali darat ke udara adalah perkembangan yang cukup besar,” katanya. “Jika mereka telah mengerahkan mereka mungkin ini upaya China untuk memberi sinyal respon terhadap operasi kebebasan navigasi [yang dilakukan Amerika], tapi saya tidak berpikir ini adalah penyebaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Menurut data citra satelit, rudal China tiba di Woody Island dalam seminggu terakhir. Sebelum rudal tiba, pantai di pulau sengketa itu telah diskosongkan sejak 3 Februari 2016. Namun, rudal baru terlihat pada 14 Februari 2016.

China belum mengkonfirmasi laporan pengerahan rudal itu. China selama ini mengklaim hampir 90 persen kawasan Laut China Selatan. Namun, Malaysia, Vietnam, Filipina, Brunei dan Taiwan juga sama-sama mengklaim sebagian wilayah kaya itu.

Sumber: jejaktapak.com


Related Posts:

  • Typhoon Oman dalam Perakitan Terakhir Eurofighter Typhoon pertama yang diperuntukkan bagi Oman sudah masuk dalam fase perakitan terakhir. Oman akan menjadi negara ketujuh pengguna Typhoon dengan 12 pesananan yang disampaikan. Perusahaan mitra Eurofighter, … Read More
  • Bomber B-1B Tinggalkan Langit Suriah dan Irak Angkatan Udara Amerika menarik bomber B-1B Lancer dari langit Suriah dan Irak. Selama ini pesawat tersebut menjadi salah satu andalan untuk menghantam sejumlah target ISIS. Letnan Jenderal Charles T. Brown, komandan An… Read More
  • Jerman Memulai Evolusi untuk Melahirkan Lawan Tanding Armata Menghadapi ancaman kebangkitan kembali dari armor Rusia, Jerman telah memulai program untuk mengembangkan generasi baru tank tempur utama yang sejauh ini belum ada nama resmi dan kadang-kadang disebut dengan Leopard 3.… Read More
  • Kualitas T-50 akan Hambat Ekspor di Asia Meskipun terlihat seperti sebuah pesawat tempur generasi kelima, T-50 PAK-FA saat ini tidak memiliki banyak sistem yang terkait dengan pesawat tempur kelas ini. Selain itu masih ada keraguan apakah mereka akan dimasukk… Read More
  • T-50 Butuh 23 Detik untuk Mencapai Puncak Himalaya Boleh saja sejumlah pihak meragukan kemampuan dari T-50 karena dianggap mengandung teknologi yang sebagian besar digunakan oleh Su-35, tetapi Rusia mengklaim pesawat yang masih dalam tahap uji prototip ini telah memeca… Read More

0 komentar:

Posting Komentar