Meski angkatan bersenjata Rusia telah menurun sekitar 80 persen sejak
Perang Dingin, Moskow saat ini sedang menjalankan kampanye, terutama
melalui media massa dan internet yang menggambarkan Rusia mampu
memberimancaman militer besar ke Barat.
Tetapi benarkah memang demikian? Mari kita bahas dengan data yang ada
tanpa memihak pada siapapun. Sekali lagi ini hanya berdasarkan data
yang ada.
Rusia disebut-sebut telah mampu mempercundangi NATO, musuh mereka era Perang Dingin.
Hal yang kerap tidak dimunculkan dalam pembicaraan adalah kekuatan
militer Rusia menyusut hingga 80 persen sejak tahun 1990-an. Lebih buruk
lagi negara NATO juga telah mengganti atau meningkatkan banyak
peralatan tua dan usang mereka setelah 1991
Pada titik sekarang ini NATO memiliki empat kali lebih banyak dibanding tentara Rusia.
Sampai tahun 1991 Rusia memiliki tentara dua kali lipat dibanding NATO.
Fakta yang juga tidak boleh diabaikan adalah kenyataan bahwa belanja
militer negara-negara NATO mencapai hampir 60 persen dari seluruh
belanja militer di planet ini, sekitar sepuluh kali yang dihabiskan
Rusia.
Harus digarisbawahi juga masalah besar yang dihadapi Rusia adalah
untuk menggantikan senjata penuaan setelah tahun 1991. Rusia sedang
berusaha untuk memperbaiki hal itu tetapi kemudian harga minyak runtuh
hingga lebih dari 70 persen. Sementara minyak adalah sumber penghasilan
terbesar Rusia.Kemudian ada sanksi ekonomi yang diberikan setelah krisis
Ukraina. Mau ditutupi kaya apa, sanksi ekonomi ini jelas membawa
persoalan bagi Rusia.
Sampai tahun 1991 Rusia memang ancaman yang sangat nyata untuk
tetangganya (terutama negara-negara NATO Eropa). Itu tidak lagi terjadi
meskipun Rusia adalah ancaman bagi anggota baru NATO di Eropa Timur,
tetapi hanya jika mereka ingin mengambil risiko besar berperang dengan
NATO.
Ancaman Perang Dingin yang masih dipertahankan Rusia adalah kemampuan
senjata nuklir yang meski berkurang tapi masih ampuh. Ini,
bagaimanapun, masih merupakan solusi kiamat jika digunakan. Rusia
mungkin akan bisa menyerang dengan nuklir entah ke Amerika atau ke
Eropa, tetapi pembalasan pasti akan datang.
Target yang paling mungkin untuk invasi Rusia adalah tiga negara
kecil (Lithuania, Latvia dan Estonia) di pantai selatan Laut Baltik yang
terletak antara Rusia dan Polandia. Pada abad ke-18 negara-negara
Baltik dipaksa masuk ke dalam kekaisaran Rusia. Mereka merdeka setelah
Perang Dunia I (1914-1918) tetapi diambil alih lagi pada tahun 1940.
Tidak sampai 1991 bahwa negara-negara Baltik kembali memerdekakan diri.
Pasukan yang didukung Rusia di Ukraina juga mempertahankan posisi
mereka dan umumnya mengamati gencatan senjata dengan tidak membuat
langkah besar. Hal ini terutama karena masalah ekonomi Rusia dan
kebutuhan untuk mengalihkan perhatian militer ke Suriah. Rusia bisa
lebih kuat di Ukraina karena Ukraina sendiri juga menderita masalah
ekonomi dan politik lebih parah dibanding Rusia.
Korupsi telah menjadi masalah besar di Ukraina sejak 1991 (dan
sebelumnya). Perang dan sanksi ekonomi oleh Rusia, membuat PDB Ukraina
menyusut 10 persen pada tahun 2015. Jadi apa iya Rusia benar-benar bisa
mengalahkan NATO?
0 komentar:
Posting Komentar