Night Diamond Slide Glow

Kamis, 03 Maret 2016

2030, Jumlah Jet Tempur China akan Imbangi Amerika


Angkatan Udara China diperkirakan akan mampu menyamai bahkan melebihi Amerika dalam hal jumlah pesawat tempur pada 2030 mendatang. Tetapi Amerika pada saat itu masuk akan mempertahankan keunggulan udara karena dukungan teknologi yang lebih tinggi.

“Saat ini PLAAF [People’s Liberation Army Air Force] sedikit lebih besar dalam hal tenaga, namun Angkatan Udara AS memiliki beberapa ribu lebih banyak pesawat,” kata Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal Mark Welsh kepada House Appropriations Committee’s subcommittee on defense 2 Maret 2016. “Pada tingkat mereka membangun seperti sekarang pada tahun 2030 mereka akan menutup gap sekitar 2.000 pesawat dan mereka setidaknya akan sama besar -jika tidak lebih besar dari angkatan udara kami . ”

Tapi bukan hanya masalah jumlah, PLAAF juga membangun pesawat yang jauh lebih mampu. Beberapa dari mereka benar-benar pesawat tempur baru seperti Chengdu J-20 dan Shenyang J-31, mereka juga mengupgrade sejumlah jet tempur di antaranya J-11D dan J-16. Selain itu, China terus mengimpor pesawat tempur canggih buatan Rusia termasuk Sukhoi Su-35S Flanker-E.

Tapi Welsh yakin Amerika masih akan menjaga jarak dalam hal teknologi udara. “Kami masih dalam posisi-kita akan memiliki teknologi terbaik di pertempuran udara terutama jika kita bisa melanjutkan tiga besar program modernisasi kami saat ini.”

Program-program modernisasi tersebut adalah tanker Boeing KC-46, Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter dan Northrop Grumman B-21 Long Range Strike Bomber. Namun, dia mengakui keunggulan teknologi Amerika tidak akan menjadi jurang lebar yang mereka nikmati sejak akhir Perang Dingin. “[China] akan memiliki banyak teknologi yang lebih baik daripada hal-hal yang telah kita miliki sebelumnya,” kata Welsh. “Dan Rusia melakukan hal yang sama.”

Berbeda dengan China, Rusia jauh lebih terfokus pada modernisasi kekuatan nuklir mereka. “Mereka memiliki kemampuan yang mereka tidak tunjukkan kepada kita sebelum yakni rudal jelajah, beberapa pesawat baru mereka menjatuhkan senjata untuk pertama kalinya dalam teather konflik,” kata Welsh sebagaimana dilaporkan National Interest. “Kami bisa menonton dan melihat bagaimana ini bekerja.”

Welsh memperingatkan bahwa angkatan udara Rusia dan China menjadi musuh potensial berbahaya dan sangat mampu yang harus dianggap serius. “Angkatan Udaa mereka serius dan mereka serius tentang mendapatkan yang lebih baik,” kata Welsh. “China pada khususnya, jelas memiliki cetak biru yang cocok dengan kekurangan kami. Dan saya pikir itu sesuatu yang harus kita pertimbangkan ketika kita melihat ke masa depan. “

0 komentar:

Posting Komentar