Amerika Serikat sedang mempersiapkan untuk meningkatkan penggunaan
High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) M142 untuk menggempur
posisi ISIS di Irak dan Suriah.
Amerika dan koalisi yang sedang bersiap untuk meluncurkan serangan ke
Raqqa dan Mosul meyakini truk roket ini akan memainkan peran kunci
penting. Hal ini juga telah dibuktikan ketika digunakan saat menyerang
posisi Suriah Utara dari Turki.
“Apa yang kami lakukan adalah kami telah memukul target ISIS dengan serangan udara dan serangan dari artileri dan HIMARS,” kata Kolonel Angkatan Udara AS John Dorrian sebagaimana dikutip Defense Tech Selasa 13 September 2016.
“HIMARS di Turki ditembakkan ke Suriah utara. Senjata ini ditembakkan ke safehouse ISIS dan target hancur.”
Selain sistem yang ditempatkan di Turki, Pentagon berencana untuk menyebarkan HIMARS kedua di Irak utara.
Mereka adalah dua sistem HIMARS terpisah satu akan digunakan di Turki untuk mendukung operasi kami, salah satu lagi mendukung operasi kami di Irak,” kata Mayor Jenderal Angkatan Udara Peter Gersten saat briefing di Pentagon bulan lalu.
Unit Irak kemungkinan akan ditempatkan di lembah Sungai Tigris. Pekan lalu, juru bicara Operasi Resolve Inherent John Dorrian mengatakan bahwa 400 tentara AS tambahan telah dikerahkan ke Irak dalam persiapan untuk serangan di Mosul.
Menurut Letnan Jenderal Vincent Stewart, Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS, operasi Mosul bisa dimulai dalam dua atau tiga bulan.
Pertempuran diperkirakan sangat menantang karena diperkirakan satu juta warga masih tinggal di kota dan berpotensi menjadi korban.
“Apa yang kami lakukan adalah kami telah memukul target ISIS dengan serangan udara dan serangan dari artileri dan HIMARS,” kata Kolonel Angkatan Udara AS John Dorrian sebagaimana dikutip Defense Tech Selasa 13 September 2016.
“HIMARS di Turki ditembakkan ke Suriah utara. Senjata ini ditembakkan ke safehouse ISIS dan target hancur.”
Selain sistem yang ditempatkan di Turki, Pentagon berencana untuk menyebarkan HIMARS kedua di Irak utara.
Mereka adalah dua sistem HIMARS terpisah satu akan digunakan di Turki untuk mendukung operasi kami, salah satu lagi mendukung operasi kami di Irak,” kata Mayor Jenderal Angkatan Udara Peter Gersten saat briefing di Pentagon bulan lalu.
Unit Irak kemungkinan akan ditempatkan di lembah Sungai Tigris. Pekan lalu, juru bicara Operasi Resolve Inherent John Dorrian mengatakan bahwa 400 tentara AS tambahan telah dikerahkan ke Irak dalam persiapan untuk serangan di Mosul.
Menurut Letnan Jenderal Vincent Stewart, Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS, operasi Mosul bisa dimulai dalam dua atau tiga bulan.
Pertempuran diperkirakan sangat menantang karena diperkirakan satu juta warga masih tinggal di kota dan berpotensi menjadi korban.
0 komentar:
Posting Komentar