China dan Arab Saudi mencapai kesepakatan untuk pembelian drone Wing
Loong (Pterodactyl) yang dibangun China. Hal ini menandai tingkat baru
hubungan militer China dengan dengan Arab Saudi yang merupakan sekutu
utama AS di Timur Tengah.
Koran Global Times melaporkan Jumat 2 September 2016, perjanjian
untuk menjual UAV ditandatangani dalam kunjungan Wakil Putra Mahkota
Arab Saudi, Wakil Perdana Menteri kedua dan Menteri Pertahanan Muhammad
Bin Salman. Saudi menjadi negara Arab pertama yang membeli UAV, yang
dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Group.
Semenara Koran Arab Al-Watan, melaporkan drone yang dibeli dapat membawa dua rudal udara darat dan merupakan alat yang efektif untuk misi pengintaian dan pemantauan informasi.
Drone Wing Loong juga mampu menyerang dengan membawa rudal dan bom dipandu laser.
Wing Loong II memulai debutnya di Beijing Air Show 2015. Kemampuan teknis drone ini akan menjadi alat efektif melawan pemberontak.
Dilaporkan portal berita Quwa mungkin bahwa Saudi telah menguji kemampuan tempur drone Cina. Publikasi pada tahun 2014 meelaporkan bahwa Riyadh telah memerintahkan Wing Loong dari Beijing.
Kesepakatan itu tidak dilaporkan secara resmi namun ada kemungkinan bahwa Arab Saudi telah memiliki pengalaman menggunakan mereka dalam pertempuran.
Dalam beberapa tahun terakhir, kontak antara tentara kedua negara telah mencapai tingkat tertinggi.
Hal ini dikemukakan anggota Dewan Negara China, Menteri Pertahanan Chang Wanquan, selama pertemuan dengan timpalannya dari Saudi, Muhammad Bin Salman. Dia berjanji China siap untuk berkontribusi dalam hubungan militer antara kedua negara dan membawanya ke tingkat yang baru.
Muhammad Bin Salman, juga menyatakan harapan untuk intensifikasi kerjasama strategis dengan China dalam bidang militer.
Semenara Koran Arab Al-Watan, melaporkan drone yang dibeli dapat membawa dua rudal udara darat dan merupakan alat yang efektif untuk misi pengintaian dan pemantauan informasi.
Drone Wing Loong juga mampu menyerang dengan membawa rudal dan bom dipandu laser.
Wing Loong II memulai debutnya di Beijing Air Show 2015. Kemampuan teknis drone ini akan menjadi alat efektif melawan pemberontak.
Dilaporkan portal berita Quwa mungkin bahwa Saudi telah menguji kemampuan tempur drone Cina. Publikasi pada tahun 2014 meelaporkan bahwa Riyadh telah memerintahkan Wing Loong dari Beijing.
Kesepakatan itu tidak dilaporkan secara resmi namun ada kemungkinan bahwa Arab Saudi telah memiliki pengalaman menggunakan mereka dalam pertempuran.
Dalam beberapa tahun terakhir, kontak antara tentara kedua negara telah mencapai tingkat tertinggi.
Hal ini dikemukakan anggota Dewan Negara China, Menteri Pertahanan Chang Wanquan, selama pertemuan dengan timpalannya dari Saudi, Muhammad Bin Salman. Dia berjanji China siap untuk berkontribusi dalam hubungan militer antara kedua negara dan membawanya ke tingkat yang baru.
Muhammad Bin Salman, juga menyatakan harapan untuk intensifikasi kerjasama strategis dengan China dalam bidang militer.
0 komentar:
Posting Komentar