Nigeria telah menandatangani nota kesepahaman penjualan JF-17 Thunder
yang dibangun China dan Pakistan dan kontrak diharapkan akan selesai
pada bulan November 2017 ini.
Kabar itu disampaikan seorang pejabat senior Defence Export Promotion
Organization (DEPO) kepada IHS Jane selama Africa Aerospace and Defence
(AAD) Afrika Selatan 14-18 September.
Pejabat itu menolak mengatakan berapa banyak JF-17 yang akakn dipesan Nigeria, tetapi mengatakan pengumuman itu diharapkan selama acara IDEAS yang akan diadakan di Karachi pada bulan November.
Dia juga menolak untuk mengkonfirmasi bahwa Nigeria akan menjadi operator ekspor pertama dari JF-17 karena Myanmar juga berpeluang untuk memesan pesawat dari China.
Niat Nigeria untuk mengakuisisi tempur itu terungkap dalam dokumen anggaran federal yang dirilis pada bulan Januari, yang menyediakan dana NGN5 miliar (US$25 juta) untuk tiga JF-17 serta NGN2.06 miliar untuk 10 pelatih dasar PAC Super Mushshak.
Pejabat DEPO mengatakan bahwa diskusi masih terus berlangsung dengan Angkatan Udara Nigeria dan sayap penerbangan baru Angkatan Darat mengenai akuisisi pelatih Super Mushshak.
Pejabat itu menolak mengatakan berapa banyak JF-17 yang akakn dipesan Nigeria, tetapi mengatakan pengumuman itu diharapkan selama acara IDEAS yang akan diadakan di Karachi pada bulan November.
Dia juga menolak untuk mengkonfirmasi bahwa Nigeria akan menjadi operator ekspor pertama dari JF-17 karena Myanmar juga berpeluang untuk memesan pesawat dari China.
Niat Nigeria untuk mengakuisisi tempur itu terungkap dalam dokumen anggaran federal yang dirilis pada bulan Januari, yang menyediakan dana NGN5 miliar (US$25 juta) untuk tiga JF-17 serta NGN2.06 miliar untuk 10 pelatih dasar PAC Super Mushshak.
Pejabat DEPO mengatakan bahwa diskusi masih terus berlangsung dengan Angkatan Udara Nigeria dan sayap penerbangan baru Angkatan Darat mengenai akuisisi pelatih Super Mushshak.
0 komentar:
Posting Komentar