EP-3 Eries |
Pejabat militer AS sebagaimana dikutip Fox News Selasa 13 September 2016 mengatakan kedua pesawat tersebut mengabaikan peringatan dan terus terbang di wilayah udara internasional, meskipun hanya satu mil dari wilayah Iran.
“Kami ingin menguji reaksi Iran,” kata seorang pejabat AS kepada Fox News ketika ditanya mengapa jet US terbang sangat dekat dengan wilayah Iran.
“Itu salah satu hal untuk memberitahu seseorang untuk menjaga rumput Anda, tapi kami tidak di halaman mereka,” lanjut pejabat itu. “Setiap kali Anda mengancam untuk menembak seseorang, itu dianggap tidak profesional.”
P-8 Poseidon |
Insiden ini merupakan yang terbaru dari serangkaian konfrontasi antara kedua negara di wilayah tersebut.
Bulan lalu, kapal cepat Iran melecehkan kapal perang Angkatan Laut AS di Teluk Persia setidaknya lima kali. Satu insiden yang mengakibatkan tiga tembakan peringatan harus dikeluarkan oleh kapal patroli Angkatan Laut AS, ketika sebuah kapal Iran mengabaikan peringatan radio untuk mengubah arah.
Pada kesempatan lain, perahu Iran berhenti 100 yard di depan sebuah kapal Angkatan Laut AS yang memaksanya untuk mengambil manuver mengelak.
Pada akhir pekan lalu, seorang komandan militer senior Iran membantah klaim bahwa kapal itu telah mengganggu kapal Angkatan Laut AS di di Teluk Persia dan mengatakan negaranya bertindak sesuai dengan hukum maritim yang diakui secara internasional.
“Kapal Iran bertindak berdasarkan standar yang ditetapkan dan sangat menyadari hukum dan peraturan internasional, sehingga klaim tidak benar itu berasal dari ketakutan mereka terhadap kekuatan tentara Iran,” kata Brigadir Jenderal Masoud Jazayeri, wakil kepala staf angkatan bersenjata Iran, sebagaimana dikutip kantor berita IRNA.
Fox News menambahkan interaksi berbahaya di laut antara Iran dan Angkatan Laut AS telah meningkat dua kali lipat pada semester pertama 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada 30 Agustus, kepala pasukan AS di Timur Tengah telah meminta Iran untuk menjelaskan tindakan mereka.
“Ini adalah terutama karena komandan mencoba untuk menggunakan pengaruh dan otoritas mereka di wilayah tersebut. Dan mereka mencoba untuk melakukannya dengan cara yang provokatif, “kata Jenderal Joe Votel, Komandan Komando Pusat AS di sebuah konferensi pers Pentagon.
0 komentar:
Posting Komentar