Night Diamond Slide Glow

Jumat, 30 September 2016

5 Pesawat Terbaik yang Pernah Dimiliki AU Indonesia

Setelah Jepang menyerah dan Perang Dunia II berakhir Indonesia kemudian memproklamasikan kemerdekaannya. Setelah itu Indonesia muda bergerak cepat membangun pertahanan. Termasuk kekuatan udara dibentuk dengan mengandalkan pesawat milik Jepang yang disita.

Sejak itu, Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki kekuatan pertahanan udara. Saat itu, Indonesia memiliki sejumlah pesawat tempur, yakni Mitsubishi A6M Zero-Sen, Mitsubishi J2M Raiden, Nakajima Ki-43 Hayabusa, Nakajima Ki-44 Shoki dan Nakajima Ki-84 Hayate. Indonesia juga menyita pesawat Curtiss P-36 Mohawk, Curtiss P-40E Warhawk, Supermarine Spitfire, Vought F-4U Corsair milik AU Belanda.

Penarikan mundur tentara KNIL dari Nusantara membuat Indonesia memiliki penambahan kekuatan.TNI AU mengambil alih P-51 Mustang, B-25 Mitchell, T-6 Texan, Douglas A-26 Invader, Douglas C-47 Dakota. Indonesia juga menerima De Havilland DH-115 Vampire dari Inggris dan sempat dipakai selama beberapa dekade berikutnya.

Kedekatan Indonesia dengan blok timur di bawah Uni Soviet membuat negeri ini menerima sejumlah pesawat baru dan paling modern. Pesawat sejenis Mikoyan-Gurevich MiG-15, hingga MiG 21 dimiliki TNI AU hingga disebut sebagai Macan Asia.

Berikut pesawat tempur terbaik dunia yang pernah dimiliki TNI AU:

1. MIG-17 Fresco

Mikoyan-Gurevich MiG-17 merupakan salah satu pesawat tempur modern yang dimiliki TNI AU. Kedekatan hubungan membuat Uni Soviet tak keberatan ketika Indonesia berniat membeli 66 unit pesawat ini.

Pesawat ini pertama kali terlibat dalam pertempuran udara di Selat Taiwan dan Perang Vietnam. Dalam kedua pertempuran itu, pesawat ini membuat pesawat-pesawat tempur yang diterbangkan pilot AS waspada.

MiG-17 Fresco semula dibuat sebagai pesawat tempur serbaguna dengan pengoperasian siang hari. Pesawat ini juga dapat digunakan sebagai pesawat tempur-bomber, tetapi daya angkut bom-nya relatif kecil jika dibandingkan dengan pesawat lain saat itu, dan biasanya membawa tangki bahan bakar tambahan selain bom.

MiG-17 memiliki panjang 11,26 meter dan lebar sayap 9,63 meter. Pesawat berbobot kosong 3.919 kg dan bobot maksimal 5.350 kg ini dilengkapi mesin Klimov VK-1F. Kecepatan pesawat mencapai 1.145 km per jam pada ketinggian 10.000 kaki dan melesat sampai 2.060 km.

Pesawat varian ini dipersenjatai dua senapan 23mm NR-23 dan satu senapan 37mm N-37, yang terpasang di bawah intake-udara. TNI AU sendiri memiliki dua varian pesawat jenis ini, yakni MiG-17F, MiG-17PF. Semua varian dapat membawa 100 kg bom hingga 250 kg bom. MiG-17PF TNI AU dilengkapi radar Izumrud-5 (RP-5).

 2. MIG-21 Fishbed

MiG-21 memiliki panjang 14,5 meter dan lebar sayap 7.154 meter ini memiliki bobot bersih 8.825 kg. Pesawat ini dilengkapi sebuah mesin Tumansky R25-300 yang membuatnya melesat hingga 2.175 km per jam dengan jarak tempuh 1.210 km.

Pesawat ini menjadi pesawat yang paling sukses dibuat Mikoyan, jet supersonik ini paling banyak populasinya dan banyak digunakan sejumlah negara dunia. Salah satu fitur yang menonjol adalah biaya produksinya yang rendah.

NATO, memberikan julukan khusus untuk MiG-21 yakni ‘fishbed’, yang berarti fosil ikan. Sedangkan pilot Soviet menyebut pesawat ini ‘balalaika’ karena sayapnya yang berbentuk segitiga.
Seperti MiG-17, MiG-21 juga sukses dalam perang Vietnam. Bodinya yang ramping membuat jet ini mampu bergerak dengan gesit dan lincah. Kondisi ini membuat armada AS membuat taktik khusus guna menghadapinya, namun tindakan itu tak membuat MiG-21 kalah dalam pertempuran udara.

3. TU-16 Badger

TNI AU menerima 25 unit pesawat bomber Tu-16 Badger dengan varian Tu-16KS-1 pada 1961. Pesawat-pesawat ini sedianya bakal digunakan untuk Operasi Trikora dalam merebut kembali Irian Barat dari Belanda.

Salah satu targetnya adalah Kapal Hr Ms Karel Doorman, sebuah kapal induk AL Belanda yang berlayar dekat Irian Barat. Kapal ini menggunakan rudal anti-kapal AS-1 Kennel,
14 Unit Tu-16 ditempatkan dalam Skadron 41 dan sisanya di Skadron 42. Kedua skadron ini bermarkas di Pangkalan Udara AURI Iswahyudi, di Madiun, Jawa Timur. Semua unit Tu-16 tidak diterbangkan lagi pada tahun 1969 dan keluar dari armada AURI pada tahun 1970.

Tu-16 ini memuat 7 orang kru mulai diperkenalkan pada 1954 dan berhenti diproduksi tahun 1993. Pesawat berbobot kosong 37.200 kg ini dilengkapi 2 mesin Mikulin AM-3 M-500 dan mampu melesat hingga 1.050 km per jam, serta mampu menjelajah sampai 7.200 km.

Pesawat ini dilengkapi 6-7 meriam Afanasev Makarov AM-23 23 mm, dan rudal jenis Raduga KS-1 Komet (AS-1 Kennel), Raduga K-10S (AS-2 Kipper) anti-kapal, atau Raduga KSR-5 (AS-6 Kingfish) anti-kapal. Dalam misi pengeboman, Tu-16 mampu membawa 9.000 kg bom menuju target. Pesawat inilah yang dulu sempat membuat Australia khawatir.

4. North American B-25 Mitchell

Pesawat pembom bermesin kembar kelas menengah ini dibuat North American Aviation dan banyak digunakan sejumlah angkatan udara sekutu. Pesawat ini sering digunakan dalam berbagai misi pemboman udara selama berlangsungnya Perang Dunia II dan tetap digunakan selama dua dekade.

TNI AU mendapatkan pesawat ini secara gratis dari tangan Angkatan Udara Belanda (RNLAF). Bersama 26 Invader, keduanya menjadi kekuatan inti dari Skadron 1 AURI.
Di bawah Skadron 1, kedua pembom B-25 dan B-26 bertugas sebagai pembom taktis. Tugasnya adalah membantu operasi darat dan Taut. Karena semakin meningkatnya intensitas konflik horizontal di dalam negeri, permintaan dukungan dari Skadron 1pun semakin meningkat.

Tidak lama setelah diterima AURI, B-25 langsung ditugaskan untuk menjalani sejumlah operasi militer di seluruh Tanah Air. termasuk pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), PRRI/Permesta hingga mendukung Operasi Seroja yang berlangsung pada 1975.

Secara spesifikasi, pesawat ini diawaki enam orang kru. Bermesin Wright R-2600-92 Twin Cyclone 14-silinder air-cooled radial engine, B-25 mampu melesan hingga 272 mph, atau 438 km per jam.
Pesawat ini dilengkapi senapan mesin kaliber 12.7 mm dan kanon T13E1 kaliber 74 mm, serta high velocity aircraft rockets (HVAR) kaliber 127 mm. Bom yang dapat dibawa mencapai 1.360 kg.

5. A-4 Skyhawk

Pembelian pesawat ini bermula dari memburuknya hubungan Indonesia dengan Uni Soviet di era Orde Baru, alhasil spareparts untuk memperbaiki Il-28 Beagles dan Tu-16 Badgers disetop. Untuk menggantikannya, TNI AU mengincar A-4 Skyhawks dari Amerika Serikat, namun ternyata negara ini hanya mampu memberikan sedikit, sedangkan kebutuhan armada sangat banyak.

Indonesia lantas memutuskan untuk membeli pesawat tersebut dari Israel meski tak memiliki hubungan diplomatik sekalipun. Alhasil, pesawat ini berdinas sejak 1982 hingga dipensiunkan pada 2003. Pada tahun itu, TNI AU menggantinya dengan dua unit Su-27SK dan dua unit Su-30MK dari Rusia.

Dengan mengandalkan mesin Pratt & Whitney J52-P8A turbojet, pesawat ini mampu melesat dengan kecepatan 1.077 km per jam dan menempuh jarak hingga 3.220 km. Tak heran jika TNI AU sempat menampilkan kecanggihan pesawat ini dalam serangkaian acara aerobatik udara.

Dalam pertempuran, A-4 Skyhawk dapat mengangkut 2 unit kanon Colt Mk 12 kaliber 20 mm yang mampu menembakkan 100 peluru, menembakkan roket Mk 32 Zuni. Pesawat ini juga dapat membawa AIM-9 Sidewinder, AGM-12 Bullpup, AGM-45 Shrike anti-radiation missile, AGM-62 Walleye TV-guided glide bomb, dan AGM-65 Maverick.

Sedangkan bom yang dapat diangkut jet tempur ini antara lain Rockeye-II Mark 20 Cluster Bomb Unit (CBU), Rockeye Mark 7/APAM-59 CBU, Mark 80 series of unguided bombs, B43 nuclear bomb, B57 nuclear bomb dan B61 nuclear bomb.

Garis Tempur Sukhoi Rusia


Lebih dari 50 modifikasi pesawat yang dikembangkan di bawah kepemimpinan aerospace engineer Soviet Pavel Sukhoi, yang lahir 22 Juli 1895. Ia mendirikan Biro Desain Sukhoi pada tahun 1939.  Selama Perang Dingin, pesawat tempur seri utamanya termasuk Su- 7, yang menjadi pesawat tempur bomber utama Soviet dari tahun 1960-an, selain pencegat Su-9 dan Su-15. Dia juga memelopori pesawat variabel-menyapu, seperti Su-17 dan Su-24. Dan berikut pesawat yang diproduksi oleh Biro Desain Sukhoi


Dari 1939-1941 lebih dari 800 pembom jarak pendek Sukhoi Su-2 dan modifikasi Su-4 dibangun.



Sukhoi Su-9 menjadi salah satu pesawat Soviet pertama dengan sayap delta dan pencegat pertama di dunia, dibuat sebagai bagian dari kompleks intercept terpadu



Pencegat supersonik Sukhoi Su-15 dikembangkan oleh Uni Soviet pada tahun 1960 untuk menggantikan Su-11 dan Su-9



Sukhoi Su-24 pesawat supersonik serangan segala cuaca



Su-25 dikembangkan oleh Biro Desain Sukhoi untuk memberikan dukungan udara bagi Angkatan Darat Soviet



Sukhoi Su-27 jet tempur supermaneuverable yang diciptakan untuk bersaing dengan pesawat generasi keempat Amerika. Varian paling varian mampu melakukan hampir semua operasi perang udara.



Su-30, pesawat tempur dua kursi yang dikembangkan dari Su-27. Pesawat memiliki kemampuan tempur udara dan serangan darat



Sukhoi Su-35 adalah pesawat generasi 4++ dan merupakan pesawat pengembangan terakhir dari Su-27



Pesawat pembom Sukhoi Su-34 dirancang untuk penyebaran taktis terhadap target darat dan laut



Jet tempur T-50 diciptakan oleh Biro Desain Sukhoi untuk program pesawat tempur generasi kelima Angkatan Udara Rusia, yang dikenal sebagai PAK FA. Pesawat masih dalam pengujian dan akan memasuki layanan pada tahun 2017

Tentara Korea Utara Membelot???

Seorang tentara Korea Utara dilaporkan membelot ke Korea Selatan pada Kamis 29 September 2016, kata sumber militer Korsel.
Tentara itu menyeberang melintasi garis perbatasan Kawasan Demiliterisasi (DMZ) yang membagi kedua Korea yang secara teknis masih dalam status berperang sejak konflik 1950-1953 yang membuat negara itu terbagi menjadi dua negara.

Seringkali ada tentara atau pelayan dari pihak Utara yang membelot ke Selatan seperti ini. Padahal untuk membelot mereka harus menyabung nyawa karena harus melintasi ladang ranjau.

DMZ adalah satu wilayah perbatasan yang menjadi garis pemisah antara Utara dan Selatan dan masing-masing dijaga oleh tentara.

Di bagian Korea Selatan, DMZ juga dikenal sebagai salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi orang dimana wisatawan dapat melihat-lihat perbatasan tersebut dengan pengawalan ketat oleh tentara termasuk pembatasan untuk memotret.

Sumber: Jejaktapak

Kamis, 29 September 2016

T-50: Belum Produksi Karena Satu Masalah

United Aircraft Corporation (UAC) mengharapkan untuk menandatangani kontrak dengan Angkatan Aerospace Rusia untuk memulai produksi serial dari T-50 pada musim gugur tahun ini dan pengiriman pesawat tempur siluman baru akan dimulai pada tahun 2017.
Kementerian Pertahanan Rusia diharapkan melakukan pembelian awal hanya selusin T-50 untuk pengujian operasional sebelum Moskow berkomitmen untuk membeli lebih banyak jet tempur siluman baru yang mahal ini.

Ada banyak spekulasi kenapa Rusia memotong rencana pembelian. Pertama karena ekonomi Rusia masih ada dalam tekanan berat akibat rendahnya harga minyak dan sanksi. Kedua karena masih ada keraguan tentang kemampuan pesawat tersebut.

Masalah yang masih mengganjal dan belum mendapat solusi cepat adalah pada sistem propulsi pesawat. Awalnya, T-50 akan masuk ke layanan terbatas dengan didukung oleh sepasang mesin Saturn Izdeliye 117 atau yang juga dikenals ebagai turbofan AL-41F1 afterburning yang mampu mengehentakkan daya dorong 31,967lb (142kN). AL-41F1 adalah versi ekstensif dimodernisasi dari AL-31FP yang diinstal di Su-27 dan Su-30 Flanker  yang kemudian dikembangkan menjadi generasai terbaru Flanker, Su-35S Flanker-E.

Meski AL-41F1 adalah mesin yang cocok untuk Flanker-E,  tetapi telah terbukti kurang memuaskan untuk digunakan di pesawat tempur generasi kelima. Menurut sumber Rusia, meskipun AL-41F1 menyediakan daya dorong cukup untuk kemampuan jelajah supersonik berkelanjutan tetapi tidak memenuhi persyaratan Pasukan Aerospace Rusia untuk thrust-to-weight ratio atau efisiensi bahan bakar.

Rusia memang hanya akan menggunakan AL-41F1 sebagai mesin interim. Saturnus saat ini sedang mengembangkan mesin kelas 40,000lbs yang disebut Izdeliye 30, yang dimaksudkan untuk menjadi powerplant definitif pesawat tempur ini.

Namun, Rusia menghadapi jalan yang penuh tantangan dalam mengembangkan Izdeliye 30.  Izvestia melaporkan bahwa T-50 hanya akan menerima mesin baru antara tahun 2025 dan 2027. Sebagian besar masalah berasal dari malaise pasca-Soviet Rusia pada 1990-an ketika teknologi pembangunan secara efektif terhenti karena pendanaan menguap.

Namun, pengembangan mesin adalah aspek yang paling kompleks dan menantang secara teknis dalam mengembangkan pesawat tempur baru. Pelajaran yang juga bisa diambil dari pengalaman Amerika Serikat selama mengembangkan Grumman F-14 Tomcat dan McDonnell Douglas (sekarang Boeing) F-15 Eagle pada 1970-an. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pentagon memulai pekerjaan pembangunan pada F119 dan General Electric YF120 untuk bersaing sebelum memulai pengembangan Lockheed Martin F-22 Raptor.

Tapi pengalaman baru-baru ini telah menunjukkan, desain mesin yang bahkan relatif matang dapat menemukan masalah ketika sedang diadaptasi untuk aplikasi yang berbeda. Salah satu contoh saat Pratt & Whitney F135 yang berasal dari pengembangan F119 yang digunakan F-22 untuk digunakan pada Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter. F135 memiliki masalah dengan afterburner dan turbin bilah yang mengakibatkan kebakaran mesin 2014 lalu.

Iran Pamer Rudal Penghancur Zionis

Iran menegaskan telah memiliki sebuah rudal yang mampu menghantam Isael. Pekan lalu, militer Iran melakukan parade melalui ibukota Teheran, menampilkan berbagai macam tank, pesawat tempur, dan rudal.
Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh, Komandan Korps Divisi Aerospace Pengawal Revolusi Iran mengatakan salah satu rudal mampu menyerang Israel yang berjarak sekitar 764 mil jauhnya. “Rezim Zionis adalah target terbesar kami,” katanya, menurut Jerusalem Post.

“Kita tidak perlu rudal dengan jangkauan lebih dari 2.000 kilometer. Rentang terpanjang diperlukan untuk rudal [Iran] adalah tanah yang diduduki [Israel].”

Pekan lalu, Hajizadeh menyatakan bahwa salah satu rudal mereka, Zolfaghar, memiliki kisaran sekitar 466 mil.

Rudal d dihiasi dengan spanduk yang berisi ancaman untuk Israel. “Jika para pemimpin rezim Zionis membuat satu gerakan yang salah, Republik Islam akan mengubah Tel Aviv dan Haifa jadi debu,” kata banner.

Menurut Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata Iran, Teheran prihatin kesepakatan bantuan militer antara AS dan Israel yang disepakati akhir-akhir ini.

“Keputusan terbaru dari penjahat Amerika untuk memberikan bantuan militer kepada rezim perampas Zionis memperkuat tekad kami untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami,” kata Bagheri, menurut Times of Israel.

Selama 10 tahun ke depan, Washington akan memasok sekutu dengan bantuan militer senilai US$ 38 miliar yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

“Tujuan utama dari Amerika Serikat, rezim Zionis dan mereka yang mendukung kelompok-kelompok teroris  adalah mendukung [Israel] untuk menghancurkan infrastruktur Suriah dan Irak,” tambah Begheri.

Ketegangan juga telah meradang dalam pertemuan baru-baru ini antara Pengawal Revolusi Iran dan Angkatan Laut AS kapal di Teluk Persia. “Kami memberitahu Amerika bahwa lebih modal dan kekayaan rakyat Amerika tidak terbuang pada yang tidak pantas dan merugikan kehadiran mereka di Teluk Persia,” kata Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, Komandan Garda Revolusi sebagaimana dikutip Jerusalem Pos.

Rabu, 21 September 2016

Senjata Karya "Gunslinger" Rusia

Pada tanggal 19 September, Rusia merayakan salah satu hari libur terbarunya yang disebut sebagai Hari Gunslinger. Liburan ini untuk menghormati semua orang yang bekerja di industri senjata dan pertahanan.
Dan berikut senjata-senjata dan kendaraan militer paling keren yang dirancang oleh Uni Soviet hingga dan Rusia modern.

Jet tempur T-50 adalah prototipe pesawat yang dirancang oleh Sukhoi untuk program PAK FA guna melahirkan pesawat tempur generasi kelima untuk Angkatan Udara Rusia. Kecepatan tertinggi mencapai 2.440 kilometer per jam, sedangkan kecepatan jelajah maksimum adalah 1.800 kilometer per jam.

RPG-7 adalah roket peluncur geranat anti-tank yang dirancang oleh Uni Soviet. Saat ini, Perusahaan bazalt Rusia yang memproduksi senjata. Senjata ini biasanya digunakan untuk melawan ancaman dan dapat dengan mudah menghancurkan tempat tinggal musuh.

Mil Mi-8 adalah helikopter twin-turbin transportasi yang dirancang oleh Uni Soviet. Hari ini, helikopter digunakan sebagai helikopter tempur bersenjata dan pos komando udara.

T-14 adalah tank pertama Rusia yang didasarkan pada platform serbaguna. Banyak menyebutnya ” tank generasi masa depan". T-14 adalah tank tempur utama Rusia.

Sukhoi Su-35 adalah pesawat tempur super-rmanuver superioritas udara Rusia.
Topol-M adalah salah satu rudal balistik antarbenua terbaru Rusia.

S-300 adalah sistem rudal permukaan ke udara jarak jauh yang dirancang oleh NPO Almaz.
Ka-52 Alligator adalah helikopter militer Rusia generasi berikutnya yang dirancang untuk menghancurkan tank, target darat lapis baja dan pasukan musuh.

Pasukan militer Rusia berencana untuk memasukkan kereta nuklir RT-23 ke layanan.
AK-47, juga dikenal sebagai Kalashnikov, adalah senapan serbu, yang dirancang oleh Uni Soviet.
Proyek 941 atau “Akula” (yang berarti Shark atau Hiu) adalah kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir yang diproduksi di tahun 1980-an oleh Uni Soviet. Ini adalah kapal selam terbesar dan terberat yang pernah dibangun. NATO menyebutnya Typhoon

Pantsir-S1 adalah sistem senjata yang dirancang untuk menargetkan pesawat perang dan rudal jelajah.

Genjata Senjata Kembali Gagal, Perancis Salahkan Suriah

Presiden Prancis Francois Hollande menyalahkan pemerintah Suriah atas kegagalan gencatan senjata, yang diprakarsai Amerika Serikat dan Rusia.
Hollande mendesak para pendukung internasional Presiden Bashar al-Assad untuk membantu mewujudkan perdamaian di Suriah.

Rusia dan Iran adalah negara-negara utama pendukung Assad dan pemerintahannya.

“Saya katakan kepada para pendukung pemerintahan Suriah dari luar negeri bahwa mereka harus memaksa pemerintah untuk melaksanakan perdamaian. Jika tidak, mereka akan memikul tanggung jawab karena memecah belah negara itu (Suriah, red) dan membiarkan kekacauan terjadi,” kata Hollande saat menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa di New York Selasa 20 September 2016.

Presiden Prancis itu juga menekankan bahwa para pelaku penggunaan senjata kimia di Suriah jangan sampai dibiarkan bebas tanpa hukuman.

Ia mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa konflik Suriah harus dilihat sebagai “aib” bagi masyarakat internasional jika masyarakat global gagal untuk segera mengakhiri pertempuran.

PBB pada Selasa menangguhkan semua pengiriman bantuan ke Suriah setelah iring-iringan kendaraan yang membawa pasokan kemanusiaan diserang di Aleppo.

Hollande menyebut Aleppo sebagai “kota syahid, tempat ribuan anak terbunuh dalam serangan-serangan bom, seluruh penduduknya mengalami kelaparan, iring-iringan pembawa bantuan kemanusiaan diserang, senjata kimia digunakan”. “Saya tak bisa lagi berkata-kata. Cukup, sudah,” kata Hollande.

USS Gerald R. Ford Hadapi Masalah Serius

"Perbaikan diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$37 juta atau sekitar Rp485 miliar  dan sementara pengiriman kapal ke laut kemungkinan ditunda sampai sekitar Maret 2017."

Selama setahun lebih, Angkatan Laut AS dan pembuat kapal ingin segera membawa kapal induk baru mereka USS Gerald R. Ford (CVN 78) ke laut dan memulai uji coba kapal paling mahal dalam sejarah ini.

Sejumlah target tanggal telah berulang kali diumumkan, tetapi kapal seharga sekitar Rp170 triliun dan menjadi kapal termahal di dunia itu masih tertambat di Newport News Shipbuilding di Virginia.

Sekarang, masalah serius kembali muncul  pada empat main turbine generators (MTG)  yang telah mencegah teknisi menjalankan motor hingga kekuatan penuh.

MTG adalah elemen penting dalam sistem pembangkit listrik kapal. Kekuatan listrik yang dihasilkan oleh empat generator utama diperkirakan akan mencapai tiga kali lipat dari daya yang dimiliki kapal induk sebelumnya.

Masalahnya muncul pada 12 Juni lalu ketika sebuah ledakan listrik kecil terjadi di MTG nomor dua selama pengujian.

Sumber angkatan laut tidak setuju dengan apakah istilah “ledakan” adalah tepat digunakan, tetapi dua sumber yang akrab dengan situasi tersebut menggunakan istilah tersebut. “Itu ledakan yang mengakibatkan puing-puing masuk ke turbin,” kata sumber itu sebagaimana dikutip Defense News Selasa 20 September 2016. “Asap dilaporkan sampai merambat ke ruang lain.”

Menurut Kapten. Thurraya Kent, juru bicara Direktorat Akuisisi Angkatan Laut, personel mendeteksi bau terbakar dan bersikeras tidak ada api “Tidak ada tindakan pemadaman kebakaran diambil,” katanya. Dia juga menegaskan tidak ada yang terluka dan tidak ada evakuasi personel.

Dalam sebuah pernyataan menanggapi permintaan Defense News, Naval Sea Systems Command (NAVSEA) mengatakan masalah “tidak terkait dengan reaktor nuklir dan tidak memiliki dampak pada operasi dari reaktor nuklir.” NAVSEA menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Tapi, menurut sumber, akibat insiden 12 Juni MTG No 2 rusak parah, dan kecelakaan telah memperlambat pengujian MTG lebih lanjut lanjut sampai masalah dapat diidentifikasi. Kemudian pada bulan Juli, kejadian serupa tetapi tidak terlalu parah juga dialami MTG No 1, menurut sumber Pentagon.

“Akhirnya akar penyebab masalah ditemukan pada regulator tegangan rusak,” kata sumber Pentagon. Tidak jelas apakah regulator tegangan merupakan bagian dari generator, yang dibuat oleh Northrop Grumman Marine Systems, atau sub-komponen dari pemasok lain.

Insinyur juga masih memperdebatkan tentang cara memperbaiki generator, dan untuk sementara waktu dikhawatirkan seluruh MTG No 2 yang memiliki berat 12 ton harus diangkat dan diganti . Hal ini tentu saja akan memakan waktu dan operasi yang mahal yang akan mengganggu banyak sistem kapal dan membuat robekan besar di beberapa deck.

Tapi penyelidikan selanjutnya menunjukkan rotor MTG No 2 ini bisa dilepas dan diganti tanpa gangguan besar dari pengganti yang lengkap, dan MTG No 1 bisa diperbaiki di tempat.
Pejabat Pentagon mengatakan perbaikan diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$37 juta atau sekitar Rp485 miliar  dan sementara pengiriman kapal ke laut kemungkinan ditunda sampai sekitar Maret 2017.

Tetapi dengan kemunduran ini rencana penyebaran kapal pada 2021 tidak terpengaruh. Uji kejutan juga tetap dijadwalkan seperti semula yakni 2019.

Sekretaris Angkatan Laut Ray Mabus pada 31 Agustus telah mengirimkan memo terkait masalah teknis kapal induk ini kepada kepala akuisisi Pentagon Frank Kendall dengan mengatakan kemungkinan MTG  mengalami cacat manufaktur.

Duo B-1B Kembali Kunjungi Semenanjung Korea

Dua pesawat pembom supersonik B-1B Angkatan Udara Amerika Serikat kembali terbang menuju Korea Selatan Rabu 21 September 2016. Salah satu pesawat mendarat di pangkalan udara berjarak sekitar 40 kilometer selatan ibu kota negara itu, kata saksi.
Pendaratan tersebut adalah yang kedua kali sejak Korea Utara melakukan uji nuklir pada 9 September 2016.

Pasukan AS di Korea dalam pernyataannya mengatakan bahwa penerbangan sepasang pembom strategis B-1B berpangkalan di Guam itu untuk unjuk kekuatan sekutu Korea Selatan dan tekadnya memberikan perlindungan keamanan di semenanjung tersebut dan kawasan sekitarnya.

AS menerbangkan dua pesawat pengebom B-1 pada 13 September 2016, dikawal sejumlah jet tempur AS dan Korsel untuk menunjukkan kesetiakawanannya kepada Korsel.

Korut mengabaikan kecaman global sejak melakukan uji nuklir kelimanya pada 9 September 2016 dan pada pekan ini menyatakan bahwa uji mesin peluncur barunya, yang akan digunakan untuk meluncurkan beberapa satelitnya, berhasil. Korut dinyatakan lagi-lagi melakukan pelanggaran terhadap sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pemimpin AS dan China yang merupakan sekutu diplomatik utama Korut dan penyokong ekonomi, mengecam uji nuklir terakhir itu dan berjanji akan meningkatkan kerja sama di PBB dan jalur penegakan hukum.

Diplomat PBB mengatakan bahwa dua negara tersebut memulai pembicaraan atas kemungkinan resolusi PBB sebagai bentuk tanggapan terhadap uji coba nuklir pada awal bulan ini, namun Beijing tidak langsung menjawab apakah mendukung sikap ketat terhadap Korut atau tidak.

Korut melakukan uji senjata nuklir dan peluru kendali balistik, yang tidak diduga daya jelajahnya, pada tahun ini, termasuk peluncuran satelit pada bulan Februari yang secara luas dapat dilihat sebagai uji coba teknologi rudak balistik berdaya jelajah panjang.

Sumber: Jejaktapak

Jumat, 16 September 2016

Daftar Tank-Tank Paling Legendaris Sepanjang Sejarah

Pada tanggal 15 September 2016 lalu, tank telah genap berumur 100 tahun. Satu abad yang lalu untuk pertama kalinya tank terjun dalam medan Pertempuran Somme di Prancis. Setelah itu tank telah berkembang dengan cepat dan melahirkan banyak macam tank yang legendaris. Dan inilah beberapa tank paling legendaris sepanjang sejarah:


Model awal Mark I ‘Man’ Tank dari Kompi ‘C’ Inggris rusak saat melintasi parit dalam perjalanan untuk menyerang Thiepval selama Pertempuran Somme, 25 September 1916

Renault FT, atau FT-17, adalah tank ringan Prancis yang merupakan salah satu desain tank paling revolusioner dan berpengaruh dalam sejarah. Secara luas digunakan oleh pasukan Prancis pada tahun 1918 dan pada tahap akhir Perang Dunia I. Setelah akhir Perang Dunia I, tank Renault FT yang digunakan oleh sebagian besar negara-negara yang memiliki pasukan lapis baja

 Tank Medium M3 adalah tank Amerika yang digunakan selama Perang Dunia II. Dari 6.258 M3 diproduksi oleh AS 2.855 disediakan untuk Angkatan Darat Inggris, dan sekitar 1.386 ke Uni Soviet

Tank menengah T-34 Soviet sering disebut sebagai desain tank paling efektif, efisien dan berpengaruh dalam Perang Dunia II.

M4 Sherman, atau Tank Medium M4 merupakan tank tempur yang paling banyak digunakan oleh AS dan beberapa sekutu Barat lainnya dalam Perang Dunia II.  Foto di atas menunjukkan tank Sherman M4 Israel bergerak menuju Sinai selama invasi Israel di Sinai dalam perang enam hari Israel 1967

Panzerkampfwagen IV, umumnya dikenal sebagai Panzer IV, adalah tank menengah Jerman yang dikembangkan di akhir 1930-an dan digunakan secara luas selama Perang Dunia II. Tank itu dalam pelayanan di semua bioskop tempur yang melibatkan Jerman dan merupakan satu-satunya tank Jerman yang tetap diproduksi terus menerus sepanjang perang

Tank Soviet seri T-54/55  diperkenalkan saat Perang Dunia II berakhir, menjadi tank paling banyak diproduksi dalam sejarah militer. Jumlah produksi diperkirakan berkisar dari 86.000 sampai 100.000. Foto di atas adlaah seorang tentara Angkatan Darat Yugoslavia dengan tank T-55 kembali ke Pristina dari Kosovo, 1998
Tank M48 Patton menjabat sebagai tank tempur utama Angkatan Darat AS dan Korps Marinir selama Perang Vietnam. Tank ini juga banyak digunakan oleh negara-negara NATO. Terlihat tentara Korea Selatan naik tank M48 selama pelatihan militer bersama dengan Angkatan Darat AS di Paju, Korea Selatan, 2003

Centurion menjadi tank tempur utama utama British pasca Perang Dunia II. Tank ini tetap dalam produksi sampai tahun 1960-an dan digunakan dalam Perang Korea pada tahun 1950, dalam Perang Indo-Pakistan tahun 1965, di Gaza, Tepi Barat dan di perbatasan Lebanon

Tank T-72 merupakan salah satu tank pasca Perang Dunia II yang paling banyak diproduksi. T-72 secara luas diekspor dan melihat berada dalam layanan di 40 negara dan dalam berbagai konflik. Lambung tank telah digunakan sebagai dasar untuk desain kendaraan berat lainnya

Leopard 2 dikembangkan pada tahun 1970 untuk Angkatan Darat Jerman Barat. Berbagai versi bertugas di angkatan bersenjata dari negara-negara Eropa, serta beberapa negara non-Eropa. Tank  ini digunakan di Kosovo dan Afghanistan. Terlihat  Leopard 2 A6 Bundeswehr Jerman di Letzlingen, Jerman, 2014

T-90 adalah generasi ketiga tank tempur Rusia yang memasuki layanan pada tahun 1993. Dari tahun 2001 sampai 2010, tank T-90 menjadi mencetak penjualan terbaik di dunia. Terlihat tank T-90A selama parade militer Hari Kemenangan di Saint Petersburg
Challenger 2 adalah tank tempur utama Inggris yang ada di layanan Angkatan Darat Inggris dan Oman. Tank dianggap salah satu yang terbaik dan paling dilindungi di dunia. Tank digunakan dalam operasi di Bosnia, Kosovo dan Irak. Terlihat Sebuah Challenger 2 di Basra, Irak Selatan, 2003
M1 Abram sejak diperkenalkan pada akhir tahun 1970, telah mengalami aliran upgrade, dari pengenalan senjata 120 milimeter yang dirancang Jerman sampai penambahan armor depleted uranium dan jaringan kemampuan seperti Blue Force Tracker.
M1 menjadi raja dari era pasca-Perang Dingin. Tank ini menjadi standar untuk kombinasi ideal antara senjata, perlindungan dan mobilitas. Tidak ada tank yang memiliki catatan pertempuran melebihi Abram.

M1 Abrams telah berjuang dalam dua konflik besar yakni Perang Teluk Persia 1991 dan Perang Irak 2003-2010, menghancurkan puluhan tank musuh tanpa kehilangan satupun tank.

Sumber: Jejaktapak