Night Diamond Slide Glow

Rabu, 31 Agustus 2016

10 Helikopter Anti Kapal Selam Paling Mematikan

Saat AL Filipina resmi mengorder helikopter AKS (Anti Kapal Selam) AgustaWestland AW159 Wildcat pada Maret 2016, maka lengkaplah pasar pertarungan helikopter AKS di Asia Tenggara.

Maklum Filipina sebagai negara maritim kedua terbesar di Asia Tenggara, sejak lama dipandang paling inferior dari segi aspek kekuatan laut. Dengan bergabungnya Filipina di kompetisi helikopter AKS, maka kloplah parade helikopter AKS di kawasan ini. Namun biasanya muncul pertanyaan, jenis helikopter AKS mana yang terbaik?

Untuk menyebut mana jenis helikopter AKS yang terbaik tentu tak gampang, yang jelas si penilai harus menetapkan dasar ukuran pembanding untuk menentukan siapa yang terbaik. Jika dasar ukur jelas pun, belum tentu selesai disitu, banding-membandingkan antara helikopter andalan masing-masing pabrikan jadi soal sensitif, bila kurang cermat bisa jadi ada anggapan penentuan didasarkan atas ‘pesanan.’

Bila dirunut ke etalase kekuatan laut, di Asia Tenggara dan Australia ada jenis helikopter ASW (Anti Submarine Warfare) seperti Sikorsky S-70B Seahawk (Singapura dan Thailand), AgustaWestland Super Lynx 300 (Malaysia dan Thailand), Kamov Ka-28 (Vietnam), Sikorsky MH-60R Seahawk (Australia), AS565 MBe Panther (Indonesia), dan AgustaWestland AW159 Wildcat (Filipina). Yang disebut kedua terakhir statusnya belum operasional saat tulisan ini dibuat.

Bisa dikata, nama-nama helikopter diatas adalah yang terdepan sebagai helikopter AKS. Tapi ada yang menarik dari ulasan di situs naval-technology.com (2/1/2014) dengan judul “The World’s 10 Best Anti Submarine Helicopters.” Situs ini menjelaskan 10 jenis helikopter AKS berdasarkan elemen perangkat AKS, jangkauan terbang dan endurance. Dua elemen yang disebut terakhir menjadi kunci keunggulan helikopter yang beroperasi di laut lepas. Apalagi peran ekstra heli AKS yakni mendukung misi SAR. Dan meski bersifat subyektif, berikut peringkat 10 helikopter AKS terbaik versi naval-technology.

10. Airbus Helicopters AS565 MB Panther
Namanya sudah lumayan moncer disebut-sebut sejak dua tahun bekalangan, pasalnya sudah dipastikan TNI AL akan menerima 11 unit AS565 MBe Panther dalam kurun waktu tiga tahun pengiriman. AS565 Panther mengusung jenis dua mesin turboshaft Turbomeca Arriel 2C. Masing-masing mesin punya kekuatan 635 kW. Dengan mesin ini, Panther memiliki performa yang dapat diandalkan dalam kondisi apa pun, termasuk panas dan di ketinggian. Kendali mesin digital dengan otoritas penuh memungkinkan starter mesin secara otomatis dan menjamin operasional mesin sesuai batas akselerasi, torque dan suhu. Panther dapat melakukan hovering hingga 2.600 meter dengan kecepatan tidak lebih dari 285 km per jam.

Untuk kemampuan jelajah, dengan empat tangki dibawah lantai dan satu di tengah fuselage, Panther memiliki kapasitas bahan bakar total 1.130 liter. Untuk jangkauan lebih luas, Panther dapat dilengkapi dengan auxiliary fuel tank dan ferry tank. Panther dapat menjalankan misi hingga 820 km dengan kapasitas bahan bakar standar. Endurance Panther mencapai 4,5 jam di udara. Sebagai heli SAR, Panther dilengkapi radar pencari Omera ORB 32 pada bagian moncong. Panther juga dibekali EFIS (electronic flight and information system) dengan lima layar besar untuk display di ruang kokpit. Panther dapat beropeasi lewat autopilot dengan dukungan teknologi Sagem dan navigasi berbasis computer Nadir MK2. Bila dibutuhkan, Panther pun dapat dipasangi turret FLIR (forward looking infra red) pada sisi badan pesawat. Keseluruhan sistem komunikasi mengadopsi navigasi inersial Nortrop Grumman dan GPS.

9. Kaman SH-2G Super Seasprite
Keluarga helikopter Seaprite memang sudah legendaries, telah puluhan tahun melayani AL AS. Varian terbarunya SH-2G Super Seasprite saat ini dioperasikan oleh AL Mesir, AL Polandia, dan AL Selandia Baru. Pesanan perdana SH-2G Super Sprite diterima Mesir pada tahun 1997. Sebaliknya AL AS justru memensiunkan helikopter ini pada Mei 2001. Super Seasprite dapat dilengkapi dengan radar multi-mode, sistem FLIR, dipping sonar, sonobuoys, dan unit pengolahan akustik. Kombinasi torpedo homing, bom laut, rudal udara-ke-permukaan dan senapan mesin memastikan keterlibatan Super Sprite dalam operasi pada sasaran permukaan dan target bawah air. Helikopter ini memiliki jangkauan maksimum lebih dari 830km dan endurance 3,5 jam.


Ada cerita menarik tentang SH-2G, jauh sebelum TNI AL memutuskan mengakuisisi AS565 Panther, helikopter ini pada tahun 2012 sempat lebih dulu disebut-sebut bakal masuk ke armada TNI AL, tentu statusnya sebagai barang bekas pakai.

8. AgustaWestland AW101
Ini adalah helikopter multi peran kelas sedang yang sudah dikenal mampu melaksanakan berbagai macam misi. Untuk peran AKS, AW101 dapat beroperasi otonom, atau juga bisa beroperasi dengan terintegrasi penuh dengan misi kapal perang. Sistem integrasi sensor yang melengkapi AW101 terdiri dari dipping sonar, sonobuoys dan electronic warfare suite. Dalam sekali terbang, AW101 dapat membawa empat unit torpedo, bom laut dan persenjataan lain. AW101 punya jarak jangkau normal hingga 1.300 km dan endurance sampai enam jam.


Nama AgustaWestland AW101 sempat menjadi trending topic di Indonesia, pasalnya pada akhir tahun lalu TNI AU telah berencana untuk mendatangkan tiga unit helikopter AW101 varian VVIP sebagai helikopter kepresidenan terbaru.

7. Harbin Z-9EC ASW
Pemuatan identitas helikopter ini mungkin akan menjadi polemik, pasalnya rancang bangunnya berasal dari helikopter Z-9, dimana Z-9 sendiri merupakan produk Harbin yang berasal dari lisensi Airbus Helicopters AS365 Dauphin. Sementara Z-9C merupakan varian lisensi dari AS565 Panther. Cina saat ini memiliki beberapa varian Z-9. Khusus untuk Z-9EC sejatinya merupakan versi AKS untuk AL Pakistan. Konfigurasi Z-9EC ASW mencakup pulse-compression radar, low frequency dipping sonar, radar warning receiver, doppler navigation system, dan ET-52C anti-submarine torpedoes untuk memburu kapal selam. Dengan mesin 2 × Zhuzhou Aeroengine Factory WZ-8A turboshaft, Z-9EC dapat terbang ferry sejauh 1.000 km dan endurance normal 5 jam.


6. Sikorsky S-70B Seahawk
Setelah generasi Seasprite dipangkas dari AL AS, debut helikopter AKS yang jadi pengganti adalah S-70B Seahawk. S-70B helikopter dilengkapi dengan radar pencari, peluncur sonobuoy peluncur, dipping sonar Long-Range Active Sonar (HELRAS), towed magnetic anomaly detector, unit pengolahan akustik, FLIR), dan countermeasures.

S-70B Seahawk memiliki tiga stasiun senjata yang bisa membawa torpedo jenis EuroTorp A244 atau MK-46 torpedo homing, rudal anti-kapal Penguin, dan rudal udara-ke-permukaan Hellfire. Helikopter ini memiliki kecepatan maksimum 270 km per jam dan berbagai 592 km.Negara pengguna S-70B Seahawk di kawasan Asia Tenggara adalah Singapura dengan 6 unit, heli ini dalam tugasnya menjadi kelengkapan sistem senjata pada frigat tercanggih di Asia Tenggara, Formidable Class.


5. AgustaWestland Super Lynx 300
Kecanggihan Lynx 300 terlihat dari fasilitas di kokpit yang memudahkan pilot saat mengudara, yakni lewt adopsi radar pengukur ketinggian Honeywell AN/APN-198, penentu arah penerbangan otomatis Rockwell Collin 206 A, Kompas BAE GMM9 Gyrosyn, penunjuk jarak terbang Distance Measuring Equipment (DME), instrument pendarat Rockwell Collins VIR 31A VHF Omni Directional Ranger and Instrument Landing System (VOR/ILS), dan perangkat sistem navigasi taktis Rockwell Collins AN/ARN-118 Tactical Air Navigation System (TACAN).


Mesin Super Lynx 300 terdiri dari dua mesin Roll Royce/LHTEC CT800-4N yang bisa dioperasikan hingga 10.00 jam dan dapat dioperasikan dengan cukup mudah serta serba digital, Full Authority Digital Engine Control (FADEC). Sementara perangkat avioniknya terdiri dari peralatan serba modern seperti GPS, inertial navigation, AHRS, doppler, dan masih banyak lainnya. Kemampuan mesin makin maksimal karena didukung rotor utama yang terbuat dari bahan komposit khusus yang mampu memaksimalkan Lynx saat melakukan hovering atau bermanuver. Bahan tail rotor juga berasal dari komposit khusus. Tanpa bahan bakar tambahan, jarak jangkau maksimum 574 km dan endurance sekitar 3 jam.

4. AgustaWestland AW159 Wildcat
Ini merupakan varian pengembangan dari Super Lynx, rancangan helikopter ini disesuaikan untuk beroperasi dari frigat dan korvet. Keunggulan Wildcat diantaranya bekal radar AESA (Active Electronically Scanned Array) berkekuatan tinggi yang memiliki cakupan deteksi 360 derajat penuh. Tepat dibawah hidung terpasang radar maritim Seaspray 7000E keluaran Seelx Sensors. Ciri khas Wildcat dibanding Super Lynx adalah batang ekor dengan permukaan bersudut.


AW159 Wildcat mempunya kecepatan maksimum 311 km per jam dan jarak jangkau 777 km. Sementara untuk ferry range dengan bahan bakar tambahan jangkauan bisa ditingkatkan sampai 963 km. Endurance standar helikopter ini 2 jam 15 menit, namun jika dengan bahan bakar ekstra bisa sampai 4,5 jam. Selain Filipina yang memesan dua unit Wildcat, Inggris (28 unit) dan Korea Selatan (8 unit) sudah mengoperasikan.

3. Kamov Ka-28/Ka-27
Yang satu ini mewakili kedigdayaan Rusia dalam himpitan alutsista Barat. Pertama kali meluncur pada bulan Desember 1973 dan sampai saat ini dioperasikan AL Rusia, Cina, Vietnam, dan India. Helikopter ini dilengkapi dengan VGS-3 dipping sonar dan sonobuoys untuk melacak dan mendeteksi kapal selam. Kamov Ka-28 mampu melepaskan torpedo, rudal anti kapal, dan dapat dipersenjatai bom anti kapal selam PLAB-250 100 dan OMAB. Dengan mesin 2 × TV3-117V turboshaft, Kamov Ka-28 mampu terbang dengan kecepatan maksimum 270 km per jam. Sementara jarak jangkau operasinya hingga 980 km.


2. NH90 NFH (Naval Frigate Helicopter)
Helikopter besutan Thales ini terbilang premium, pasalnya pemilknya adalah negara-negara maritim tersohor seperti Italia, Perancis, Belanda, Norwegia, dan Belgia. NH90 NFH memiliki kabin yang luas untuk menampung pasukan dalam suatu operasi khsusu. Sementara dalam menunjang misi AKS, helikopter ini dilengkapi mission consoles, sonobuoys, electronic support measures (ESM) dan countermeasures.


NH90 NFH dibekali teknologi FLASH (Folding Light Acoustic System for Helicopters) dipping sonar sistem untuk mendeteksi kapal selam yang melaju tenang di laut terbuka dan perairan pesisir. Helikopter dapat dipersenjatai dengan dua torpedo MU90 / Mk46 atau Stingray ASW. Jangkauan operasinya hingga 982km dengan endurance hingga empat jam.

1. Sikorsky MH-60R Romeo
Dari sisi dukungan teknologi, MH-60R menjadi heli AKS tercanggih di dunia saat ini. Seahawk adalah versi laut dari UH-60A Black Hawk. Pada Seahawk, karakteristik disesuaikan kebutuhan misi di lautan, diantaranya baling-baling dan ekor bisa dilipat, senjata perang laut, dan misi anti kapal selam. Hidung Seahawk nampak datar tidak terlalu banyak benjolan. Tampak kubah kecil di bagian tengah agak ke bawah. Kubah itu berisi datalink antenna. Disebelah kiri dan kanan kubah terdapat bentuk kubus yang tidak lain berisi perangkat AN/ ALQ 142 ESM (electronic support measure).

Elemen kecanggihan MH-60R bisa terlihat dari adopsi teknologi FLIR, kemampuan penglihatan malam (NVG capability), Secure VHF/UHF communication, Inertial navigation system, data link, Enhanced Advanced Flight Control System (AFCS), dan sistem komunikasi berbasis satelit. Heli yang serba digital ini dibekali empat display layar berukuran 10 inchi pada kokpit. Romeo sudah dibekali rudal anti tank Hellfire dan dan torpedo MK54. Untuk jarak jangkau standar hingga 834 km, sementara kecepatan maksimum 267 km per jam.


MH-60R (Romeo) Seahawk milik RAN (Royal Australian Navy) dipercaya sebagai lawan tanding terberat AS 565 Panther dengan dipilih oleh 305 responden (48,49%). Australia secara keseluruhan memesan 24 unit MH-60R. 

0 komentar:

Posting Komentar