Tiga bulan sebelum pengiriman kapal induk kelas Ford pertama, USS Gerald R. Ford seharga senilai US$13 miliar atau sekitar Rp170,3 triliun, kajian independen yang diperintahkan oleh Pentagon mengungkapkan beberapa masalah serius dengan program ini.
Aawalnya dijanjikan akan disampaikan pada tahun 2014, kapal Kelas Ford secara bertahap akan mulai menggantikan kapal induk kelas Nimitz yang diperkenalkan pertama pada tahun 1975.
Kelas Ford menjanjikan beberapa perbaikan dibanding Nimitzs, dari peningkatan launching dan landing gear, radar, dan desain kapal, dan itu kemampuan tenaga generasi baru.
Tapi kapal induk merupakan beberapa mesin terbesar dan paling rumit yang pernah dibangun oleh manusia, dan kajian independen menunjukkan program dapat memiliki masalah karena kompleksitas ini.
“USS Ford, seperti setiap pertama dari sebuah kelas kapal yang dibangun memiliki dan akan terus menghadapi tantangan,” kata Komandan Mike Kafka, juru bicara Angkatan Laut mengatakan kepada Bloomberg News.
“Namun, kemampuan Ford yang dibutuhkan sekarang dan di masa depan, dan Angkatan Laut akan terus bekerja keras untuk segera mendapatkan Ford dan menjadi armada.”
Tetapi review independen menyatakan bahwa sistem peluncuran dan pendaratan memiliki masalah dan radar dual-band memiliki masalah integrasi serius yang “harus dihindari” dengan kapal berikutnya di kelas ini.
Menurut memo Kendall, pembangkit daya dari kapal, inti nuklir, yang dikatakan bisa menghasilkan tiga kali lipat dibandingkakn Kelas Nimitz sehingga dapat membawa senjata masa depan (seperti railguns dan laser), memiliki masalah serius dengan generator turbin utama.
Sayangnya, perubahan yang signifikan untuk kelas Ford harus menunggu selama bertahun-tahun. USS Gerald R. Ford telah dibangun, dan USS John F. Kennedy yang menjadi kapal kedua hampir dibangun, sehingga perbaikan hanya bisa dilakukan untuk kapal ketiga.
Seperti untuk saat ini, “Yang harus kita tentukan sekarang adalah apakah yang terbaik atau menyesuaikan rencana kami,” kata laporan independen tersebut.
Sumber: jejaktapak.com
0 komentar:
Posting Komentar