Otoritas Palestina mengatakan Israel masih melarang masuknya sejumlah buku pelajaran ke Jalur Gaza. Wakil Menteri Pendidikan Palestina Ziad Thabet mengatakan buku yang dilarang adalah berkaitan dengan tujuh topik yang disetujui dalam kurikulum baru Palestina.
Ia menyatakan Kementerian Pendidikan Palestina sedang berusaha mengatasi kesulitan untuk menjamin kebutuhan tahun ajaran dan menutup kekurangan guru.
Hampir dua juta pelajar memasuki hari pertama tahun ajaran baru di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza pada Minggu.
Perdana Menteri Palestina Rami Al-Hamdallah mengunjungi satu sekolah umum di Tepi Barat mengatakan,
“Tahun ajaran baru dimulai sementara pendudukan Israel dimulai atas tanah kami, memperluas permukimannya dan mengizinkan tentaranya serta pemukim melakukan kejahatan mereka terhadap anak-anak dan pemuda kami.”
“Sektor pendidikan telah kehilangan 40 guru, pegawai dan pelajar selama tahun lalu, sedangkan ratusan orang lagi cedera,” tambahnya.
“Orang Palestina memiliki hak buat pendidikan yang stabil, aman dan maju, untuk memulai tahun pelajaran. Melalui itu, pelajar Palestina akan memperlihatkan tekad mereka bagi kehidupan, harapan dan keteguhan hati di tanah air mereka,” kata Perdana Menteri Palestina tersebut.
Sumber: jejaktapak.com
0 komentar:
Posting Komentar