Dengan armada pesawat yang menua dan Angkatan Laut yang harus bekerja
keras di seluruh dunia, para pejabat militer Amerika Serikat mengatakan
kekuatan tempur yang paling kuat di dunia ini kini pada “titik belok”
dan harus ada upaya serius untuk mempertahankan status superioritas di
masa sekarang dan masa depan.
Tetapi di tengah meningkatnya kekuatan Rusia dan China, Amerika Serikat harus membuat keputusan yang sulit dengan memotong beberapa program senjata paling mahal.
Center for a New American Security (CNAS) dalam laporannya merekomendasikan Amerika sebaiknya membatalkan program kapal induk kelas Ford senilai US$ 40 miliar, menghentikan pembangunan kapal tempur pesisir, dan membeli lebih sedikit F-35 Joint Strike Fighter.
Dana akan dialokasikan untuk pembangunan bomber B-21, menambah 16 kapal selam tambahan, dan investasi dalam teknologi yang tengah berkembang seperti senjata energi laser tinggi
“Langkah pertama dari presiden baru nanti mungkin tidak akan membatalkan program ini tapi mungkin akan membuat perubahan signifikan dalam waktu singkat,” kata Jerry Hendrix, salah satu penulis laporan dan peneliti senior think tank yang berbasis di Washington sebagaimana dikutip CNN Minggu 23 Oktober 2016.
Departemen Pertahanan menguraikan dasar dari rencana belanja dalam proposal anggaran 2017 senilai US$583 miliar yang disampaikan pada bulan Februari, namun para ahli CNAS Hendrix, Paul Scharre dan Elbridge Colby mengatakan rekomendasi yang mereka berikan akan membantu Pentagon menyeimbangkan prioritas investasi untuk dekade berikutnya.
CNAS adalah sebuah organisasi independen dan bipartisan yang menyediakan penelitian dan analisis untuk “bentuk dan meningkatkan” keamanan nasional dan perdebatan kebijakan luar negeri.
Bekerja di bawah anggaran hipotetis yang mengimplementasikan peningkatan 2 persen dari anggaran Departemen Pertahanan 2017, laporan menjabarkan rencana untuk menumbuhkan kekuatan Angkatan Laut menjadi 345 kapal dari 272 selama periode 10-tahun dan memberikan 185 pesawat tambahan untuk Angkatan Udara dengan berinvestasi pada apa yang disebut Hendrix sebagai campuran teknologi tinggi rendah. Permintaan anggaran 2017 mencapai peningkatan kurang dari 1 persen dari tingkat pengeluaran 2016.
Penulis laporan itu mengatakan membeli kombinasi sistem teknologi tinggi dengan yang lebih murah akan memungkinkan Pentagon untuk meningkatkan ukuran kekuatan dan mengizinkan AS untuk berinvestasi dalam peralatan untuk menangani ancaman yang muncul. “Ada titik di mana kuantitas memang memiliki kualitas,” kata Hendrix kepada CNN. Dia menambahkan bahwa lebih mudah untuk mempertahankan kehadiran di seluruh dunia dengan jumlah kapal dan pesawat yang lebih banyak.
Misalnya, daripada membeli dua F-35, laporan CNAS menyarankan untuk membeli satu F-35 dan dua tua F-16 atau F/A-18.
Sumber: jejaktapak
Tetapi di tengah meningkatnya kekuatan Rusia dan China, Amerika Serikat harus membuat keputusan yang sulit dengan memotong beberapa program senjata paling mahal.
Center for a New American Security (CNAS) dalam laporannya merekomendasikan Amerika sebaiknya membatalkan program kapal induk kelas Ford senilai US$ 40 miliar, menghentikan pembangunan kapal tempur pesisir, dan membeli lebih sedikit F-35 Joint Strike Fighter.
Dana akan dialokasikan untuk pembangunan bomber B-21, menambah 16 kapal selam tambahan, dan investasi dalam teknologi yang tengah berkembang seperti senjata energi laser tinggi
“Langkah pertama dari presiden baru nanti mungkin tidak akan membatalkan program ini tapi mungkin akan membuat perubahan signifikan dalam waktu singkat,” kata Jerry Hendrix, salah satu penulis laporan dan peneliti senior think tank yang berbasis di Washington sebagaimana dikutip CNN Minggu 23 Oktober 2016.
Departemen Pertahanan menguraikan dasar dari rencana belanja dalam proposal anggaran 2017 senilai US$583 miliar yang disampaikan pada bulan Februari, namun para ahli CNAS Hendrix, Paul Scharre dan Elbridge Colby mengatakan rekomendasi yang mereka berikan akan membantu Pentagon menyeimbangkan prioritas investasi untuk dekade berikutnya.
CNAS adalah sebuah organisasi independen dan bipartisan yang menyediakan penelitian dan analisis untuk “bentuk dan meningkatkan” keamanan nasional dan perdebatan kebijakan luar negeri.
Bekerja di bawah anggaran hipotetis yang mengimplementasikan peningkatan 2 persen dari anggaran Departemen Pertahanan 2017, laporan menjabarkan rencana untuk menumbuhkan kekuatan Angkatan Laut menjadi 345 kapal dari 272 selama periode 10-tahun dan memberikan 185 pesawat tambahan untuk Angkatan Udara dengan berinvestasi pada apa yang disebut Hendrix sebagai campuran teknologi tinggi rendah. Permintaan anggaran 2017 mencapai peningkatan kurang dari 1 persen dari tingkat pengeluaran 2016.
Penulis laporan itu mengatakan membeli kombinasi sistem teknologi tinggi dengan yang lebih murah akan memungkinkan Pentagon untuk meningkatkan ukuran kekuatan dan mengizinkan AS untuk berinvestasi dalam peralatan untuk menangani ancaman yang muncul. “Ada titik di mana kuantitas memang memiliki kualitas,” kata Hendrix kepada CNN. Dia menambahkan bahwa lebih mudah untuk mempertahankan kehadiran di seluruh dunia dengan jumlah kapal dan pesawat yang lebih banyak.
Misalnya, daripada membeli dua F-35, laporan CNAS menyarankan untuk membeli satu F-35 dan dua tua F-16 atau F/A-18.
Sumber: jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar