Suriah benar-benar menjadi laboratorium praktek bagi militer Rusia.
Helikopter KA-35 dibuat atas inisiatif Presiden Vladimir Putin yang
membutuhkan helikopter serbu dengan presisi misi yang tinggi untuk
memenangkan perang Suriah.
Harian Daily Star Inggris menulis, “Senjata super eksentrik yang diberi kode Kamov KA-35 telah terpantau mulai beraksi di langit Suriah.”
Helikopter tersebut dibekali perangkat intelijen canggih yang mampu membaca daratan lebih detail, seperti menemukan target hingga mendeteksi ancaman. Beberapa rumor menyebutkan bahwa perangkat elektronik dari KA-35 juga mampu menyadap jaringan komunikasi, melakukan jamming radar, mengintervensi perangkat elektronik dan bahkan mampu men-shutdown internet di area operasi.
Militer Rusia mengaku bawa KA-35 dibuat dari basis helikopter K-31 yang telah melalui berbagai tes dan mulai dioperasikan militer tahun kemarin. Sebuah video yang diperoleh Daily Star menunjukkan, bahwa inilah kali pertama KA-35 tampil dipublik.
Daily Star menulis, progress cepat dari produksi KA-35 menunjukkan kesiap-siagaan Moskow dalam mengantisipasi jika perang di Suriah melebar ke Eropa, sehingga Rusia bisa menyesuaikan armada perangnya dengan cepat untuk beradaptasi dengan cara perang lawan, termasuk melawan NATO.
Harian Daily Star Inggris menulis, “Senjata super eksentrik yang diberi kode Kamov KA-35 telah terpantau mulai beraksi di langit Suriah.”
Helikopter tersebut dibekali perangkat intelijen canggih yang mampu membaca daratan lebih detail, seperti menemukan target hingga mendeteksi ancaman. Beberapa rumor menyebutkan bahwa perangkat elektronik dari KA-35 juga mampu menyadap jaringan komunikasi, melakukan jamming radar, mengintervensi perangkat elektronik dan bahkan mampu men-shutdown internet di area operasi.
Militer Rusia mengaku bawa KA-35 dibuat dari basis helikopter K-31 yang telah melalui berbagai tes dan mulai dioperasikan militer tahun kemarin. Sebuah video yang diperoleh Daily Star menunjukkan, bahwa inilah kali pertama KA-35 tampil dipublik.
Daily Star menulis, progress cepat dari produksi KA-35 menunjukkan kesiap-siagaan Moskow dalam mengantisipasi jika perang di Suriah melebar ke Eropa, sehingga Rusia bisa menyesuaikan armada perangnya dengan cepat untuk beradaptasi dengan cara perang lawan, termasuk melawan NATO.