Night Diamond Slide Glow

Senin, 31 Oktober 2016

Helikopter KA-35 Rusia Mulai Debutnya di Suriah

Suriah benar-benar menjadi laboratorium praktek bagi militer Rusia. Helikopter KA-35 dibuat atas inisiatif Presiden Vladimir Putin yang membutuhkan helikopter serbu dengan presisi misi yang tinggi untuk memenangkan perang Suriah.

Harian Daily Star Inggris menulis, “Senjata super eksentrik yang diberi kode Kamov KA-35 telah terpantau mulai beraksi di langit Suriah.”

Helikopter tersebut dibekali perangkat intelijen canggih yang mampu membaca daratan lebih detail, seperti menemukan target hingga mendeteksi ancaman. Beberapa rumor menyebutkan bahwa perangkat elektronik dari KA-35 juga mampu menyadap jaringan komunikasi, melakukan jamming radar,  mengintervensi perangkat elektronik dan bahkan mampu men-shutdown internet di area operasi.

Militer Rusia mengaku bawa KA-35 dibuat dari basis helikopter K-31 yang telah melalui berbagai tes dan mulai dioperasikan militer tahun kemarin. Sebuah video yang diperoleh Daily Star menunjukkan, bahwa inilah kali pertama KA-35 tampil dipublik.

Daily Star menulis, progress cepat dari produksi KA-35 menunjukkan kesiap-siagaan Moskow dalam mengantisipasi jika perang di Suriah melebar ke Eropa, sehingga Rusia bisa menyesuaikan armada perangnya dengan cepat untuk beradaptasi dengan cara perang lawan, termasuk melawan NATO.

Indonesia Pimpin Upaya Penghapusan Senjata Nuklir Dunia

Perserikatan Bangsa-bangsa akhirnya mengamanatkan agar senjata nuklir dihapuskan dari muka bumi, Kamis, 27 Oktober 2016. PBB menetapkan agar Traktat Pelarangan Senjata Nuklir mulai dinegosiasikan pada tahun depan.

Komite Perluncutan Senjata dan Keamanan Internasional PBB, dengan Aljazair sebagai Ketua dan Indonesia menjadi Wakil Ketua, menyepakati resolusi tentang dimulainya negosiasi traktat baru pelarangan senjata nuklir tersebut.

Komite berhasil mendorong pengesahan resolusi bersejarah itu dengan dukungan 123 negara, 16 abstain dan 38 menolak. Penolakan terutama berasal dari negara-negara pemilik senjata nuklir.

Selain menjadi Wakil Ketua Komite, Indonesia juga merupakan salah satu dari 57 negara-negara yang mempelopori (co-sponsors) resolusi tersebut.

“Pengesahan resolusi ini merupakan hal yang tidak mudah dan merupakan kulminasi dari rangkaian upaya keras dari berbagai pihak termasuk Indonesia,” kata Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani, lewat rilis yang diterima Tempo.
Negara-negara anggota PBB memandang resolusi ini sebagai suatu pendobrak dari upaya perlucutan senjata nuklir yang selama ini terasa berjalan di tempat.

Resolusi baru ini memandatkan bahwa perundingan akan dilaksanakan pada Maret dan Juni tahun 2017 di Markas Besar PBB, New York.

Traktat baru yang akan dirundingkan diharapkan dapat mengikat negara-negara untuk tidak melakukan berbagai aktivitas yang terkait dengan senjata nuklir.

“Banyak pihak berpendapat bahwa resolusi ini akan memulai babak baru upaya pemusnahan senjata nuklir dan oleh karenanya pihak civil society maupun negara-negara anggota PBB memandang resolusi ini sebagai resolusi di bidang perlucutan senjata nuklir,” kata Duta Besar Dian.

Resolusi ini merupakan hasil dari serangkaian upaya multi-pihak selama sekitar tiga tahun terakhir.
Dimulai dari konferensi internasional di Oslo, Norwegia pada 2013, serta Nayarit, Meksiko dan Wina, Austria, pada 2014 yang menyoroti dampak kemanusiaan, khususnya kesehatan, dari penggunaan senjata nuklir.

Berdasarkan hasil rangkaian konperensi tersebut, negara anggota PBB sepakat untuk membentuk Open-ended Working Group (OEWG) di Markas PBB Jenewa, yang bertujuan menghasilkan rekomendasi terkait langkah konkret dalam rangka penghapusan senjata nuklir.

Menurut PTRI New York, sejalan dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar RI, pemerintah berkomitmen kuat terhadap upaya perlucutan senjata nuklir dan terus mendorong terwujudnya dunia yang terbebas dari senjata nuklir demi perdamaian dunia.

“Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan di tingkat nasional dan internasional, Pemerintah Indonesia siap untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi maksimal pada perundingan traktat pelarangan senjata nuklir pada tahun 2017 mendatang,” demikian pernyataan PTRI New York.

Senin, 24 Oktober 2016

Produk PINDAD Sudah Oke, TNI Dilarang Beli Senapan Buatan Luar

Panglima TNI: Jangan Ragukan Senjata Karya Anak BangsaPanglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan jangan meragukan senjata buatan dalam negeri atau karya anak bangsa.

Senjata buatan anak bangsa dikatakanya telah teruji memperkuat kemampuan personel TNI. “Kita jangan ragu dengan senjata buatan anak bangsa, karena dengan senjata produksi dalam negeri tersebut para prajurit TNI bisa menjadi nomor satu di dunia, seperti pada kejuaraan menembak internasional AASAM (Australian Army of Skill Arms at Meeting) beberapa waktu lalu,” kata Panglima TNI dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, Sabtu (22/10/2016).

Gatot mengatakan itu kepada para wartawan usai menghadiri pembukaan lomba menembak Brimob Anniversary Shooting Championship Open Tunament (Bascot) ke-5 tahun 2016, di Lapangan Tembak Hoegeng Imam Santoso, Mako Korps Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2016).

Menurut Gatot, TNI secara berturut-turut dapat meraih juara satu dengan menggunakan senjata buatan anak bangsa. “Senjata Pindad ini di dalam negeri tidak begitu terkenal tetapi di luar negeri begitu diperhitungkan sehingga sekarang yang diproduksi oleh Pindad banyak dipesan oleh negara-negara lain termasuk Afghanistan,” tuturnya.

Gatot mengatakan tidak mengizinkan TNI membeli senapan produksi luar negeri. “Harus membeli produksi dalam negeri, kecuali pasukan khusus dan aksi khusus,” ujarnya.

Terkait kejuaraan lomba menembak Bascot ke-5 tahun 2016, Gatot mengatakan kejuaraan menembak ini adalah suatu momentum yang bagus karena merupakan ajang yang positif, sekaligus sebagai pengembangan teknik menembak bagi petembak-petembak senior.

“Kejuaraan ini merupakan salah satu ajang untuk melihat kemampuan mereka yang telah berlatih di satuan masing-masing, dan diuji coba di sini sampai di mana kemampuannya,” ujarnya.

Kejuaraan menembak Bascot ke-5 tahun 2016 diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Korps Brimob ke-71, diikuti oleh para petembak dari Polri, TNI, Perbakin dan para pencinta olahraga menembak dari seluruh Indonesia dengan mempertandingkan pistol precision eksekutif pati, big bore untuk versi tembak berburu, pistol precision untuk versi tembak sasaran, IPCS & Non IPCS untuk versi tembak reaksi dan air rifle multirange.

Hadir juga pada acara tersebut di antaranya Danpom TNI Mayjen TNI Dodik Wijanarko, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, Pangarmabar Laksda TNI Aan Kurnia, Danpuspomad Mayjen TNI Dedy Iswanto, Danpuspomal Laksma TNI Muchammad Richad dan Ketua Umum PB Perbakin Bambang Trihatmodjo.

SU-34 Rusia Latihan Terbang Malam Hingga Stratosfer

Kantor berita Rusia TASS merilis berita bahwa pada pertengahan bulan Oktober 2016, Jet tempur bomber Angkatan Udara Rusia jenis Sukhoi Su-34, berhasil melakukan latihan terbang hingga ke lapisan stratosfer, lapisan kedua atmosfer.

Dalam latihan tersebut, para pilot melahap materi latihan navigasi penerbangan malam dan pemboman terhadap target di daratan pada malam hari.

Sukhoi Su-34 dibeli label NATO “Fullback” adalah pesaaat tempur kelas bomber yang mampu beroperasi pada siang dan malam dalam segala cuaca. Pesawat ini dirancang untuk melakukan pemboman terhadap sasaran di daratan dan menghancurkan kekuatan udara musuh.

Viktor Litovkin, pengamat militer, menyebutkan bahwa Su-34 adalah jet tempur yang unik, kemampuanya adalah gabungan dari fighter, air superiority dan bomber.

Su-34 dikembangkan dari Su-27 Flanker, namun memliki ciri khas yaitu pilot duduk berdampingan dan bentuk hidungnya seperti cocor bebek. Bentuk hidung ini untuk mengurangi cross-section radar pesawat. Bomber garis depan ini mampu terbang lama dan jauh untuk menjalankan misinya.

Bomber Su-34 mampu membawa rudal udara ke udara jarak jauh R-77, dan jarak pendek R-73, rudal jelajah udara ke darat Kh-55 dan Kh-59, rudal udara ke darat jarak pendek Kh 29 dan Kh-25, bom yang dituntun dengan laser KAB 500, bom pintar supersonik terbaru Rusia, KAB-250. Bomber ini juga mampu membawa rudal Yakhont, rudal anti kapal, dan Kh-58U, rudal anti radar.

Rusia mengirim beberapa pesawat tempur dan pesawat pembom dalam operasi memerangi ISIS di Suriah, yaitu Su-35S, Su-30SM, Su-34, Su-24M, dan Su-25. Keberhasilan Su-34 di Suriah meningkatkan minat beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Amerika Latin, untuk membeli bomber garis depan ini.

Filipina-AS: Putus Hubungan Atau ???

Filipina sepertinya kebingungan dengan sikapnya sendiri. Setelah  Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan berpisah dari Washington, kini Manila menyatakan Amerika Serikat tetap “teman terdekat”.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Perfecto Yasay. Namun dia mengatakan Manila ingin meninggalkan pola pikir ketergantungan dan sikap tunduk serta membina hubungan lebih dekat dengan negara lain.

Tanggapan Menteri Luar Negeri Perfecto Yasay dikeluarkan Sabtu atau dua hari sesudah Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan berpisah dari Washington, meskipun ia melanjutkan dengan nada lebih menenangkan pada Jumat.

Yasay di Facebook menyatakan Duterte secara “salah” menyatakan bahwa memutuskan hubungan dengan Washington bukan kepentingan negaranya.

Namun, ia menulis bahwa pemisahan “menyiratkan melepaskan diri dari pola pikir lemah akan ketergantungan dan sikap tunduk, secara ekonomi dan militer, yang diabadikan Amerika Serikat dengan gambaran “adik coklat kami”, yang menghambat pertumbuhan dan kemajuan.

Ia menyatakan Duterte kepada Presiden Xi Jinping dan pemimpin lain China dalam kunjungannya ke Beijing mengatakan bahwa “jika mereka tidak bersedia memberikan dukungan, Filipina akan menentukan nasib sendiri, meskipun ada hambatan besar”.

Pernyataan Yasay itu adalah tanda terkini pemerintahan, yang sekali lagi meredakan sesudah pernyataan mencengankan Duterte, yang jika dilaksanakan dapat mengganggu keseimbangan geopolitik di kawasan tempat China dan Amerika Serikat berlomba merebut pengaruh.

Pada Jumat, manajer ekonomi Duterte segera memperjelas bahwa Filipina tidak memutus hubungan ekonomi dan dagang dengan Amerika Serikat.

Sebelum Duterte menjabat pada akhir Juni, China adalah pesaing kuat Filipina dan Manila adalah salah satu sekutu Asia paling diandalkan Washington.

Upaya Duterte melibatkan China, beberapa bulan sesudah pengadilan di Denhaag memutuskan bahwa Beijing tidak memiliki sejarah hak atas Laut China Selatan dalam perkara bawaan pemerintah sebelumnya di Manila, menandai pembalikan kebijakan luar negeri sejak mantan walikota berusia 71 tahun itu menjabat pada 30 Juni.

“Itu bukan pemutusan hubungan. Ketika mengatakan pemutusan hubungan, Anda memutuskan hubungan diplomatik. Saya tidak bisa melakukan itu,” kata Duterte kepada wartawan pada jumpa pers tengah malam di Davao, kota asalnya di Filipina selatan, setelah tiba dari perjalanan empat hari ke Beijing.

Poros mendadak Duterte dari Washington ke Beijing tidak sepenuhnya disukai di dalam negerinya. Pada Selasa, jajak pendapat menunjukkan bahwa warga Filipina masih lebih percaya kepada Amerika Serikat daripada kepada China.

Pentagon DIsarankan Hancurkan Program Kapal Induk Kelas Ford

Dengan armada pesawat yang menua dan Angkatan Laut yang harus bekerja keras di seluruh dunia, para pejabat militer Amerika Serikat mengatakan kekuatan tempur yang paling kuat di dunia ini kini pada “titik belok” dan harus ada upaya serius untuk mempertahankan status superioritas di masa sekarang dan masa depan.

Tetapi di tengah meningkatnya kekuatan Rusia dan China, Amerika Serikat harus membuat keputusan yang sulit dengan memotong beberapa program senjata paling mahal.

Center for a New American Security (CNAS) dalam laporannya merekomendasikan Amerika sebaiknya membatalkan program kapal induk kelas Ford senilai US$ 40 miliar, menghentikan pembangunan kapal tempur pesisir, dan membeli lebih sedikit F-35 Joint Strike Fighter.

Dana akan dialokasikan untuk pembangunan bomber B-21, menambah 16 kapal selam tambahan, dan investasi dalam teknologi yang tengah berkembang seperti senjata energi laser tinggi
“Langkah pertama dari presiden baru nanti mungkin tidak akan membatalkan program ini tapi mungkin akan membuat perubahan signifikan dalam waktu singkat,” kata  Jerry Hendrix, salah satu penulis laporan dan peneliti senior think tank yang berbasis di Washington sebagaimana dikutip CNN Minggu 23 Oktober 2016.

Departemen Pertahanan menguraikan dasar dari rencana belanja dalam proposal anggaran 2017 senilai US$583 miliar yang disampaikan pada bulan Februari, namun para ahli CNAS Hendrix, Paul Scharre dan Elbridge Colby mengatakan rekomendasi yang mereka berikan akan membantu Pentagon menyeimbangkan prioritas investasi untuk dekade berikutnya.

CNAS adalah sebuah organisasi independen dan bipartisan yang menyediakan penelitian dan analisis untuk “bentuk dan meningkatkan” keamanan nasional dan perdebatan kebijakan luar negeri.

Bekerja di bawah anggaran hipotetis yang mengimplementasikan peningkatan 2 persen dari anggaran Departemen Pertahanan 2017, laporan menjabarkan rencana untuk menumbuhkan kekuatan Angkatan Laut menjadi 345 kapal dari 272 selama periode 10-tahun dan memberikan 185 pesawat tambahan untuk Angkatan Udara dengan berinvestasi pada apa yang disebut Hendrix sebagai campuran teknologi tinggi rendah. Permintaan anggaran 2017 mencapai peningkatan kurang dari 1 persen dari tingkat pengeluaran 2016.

Penulis laporan itu mengatakan membeli kombinasi sistem teknologi tinggi dengan yang lebih murah akan memungkinkan Pentagon untuk meningkatkan ukuran kekuatan dan mengizinkan AS untuk berinvestasi dalam peralatan untuk menangani ancaman yang muncul. “Ada titik di mana kuantitas memang memiliki kualitas,” kata Hendrix kepada CNN. Dia menambahkan bahwa lebih mudah untuk mempertahankan kehadiran di seluruh dunia dengan jumlah kapal dan pesawat yang lebih banyak.

Misalnya, daripada membeli dua F-35, laporan CNAS menyarankan untuk membeli satu F-35 dan dua tua F-16 atau F/A-18.

Sumber: jejaktapak

Rusia Temukan Pangkalan Militer Rahasia Nazi

Sebuah pangkalan militer rahasia milik Nazi di Kutub Utara telah ditemukan oleh para ilmuwan Rusia. Situs  terletak di pulau Alexandra Land 1.000 km dari Kutub Utara. Pangnkalan ini dibangun pada tahun 1942, setahun setelah Adolf Hitler menyerang Rusia.

Tempat ini diberi kode kode “Schatzgraber” atau “Treasure Hunter” oleh Jerman dan terutama digunakan sebagai stasiun cuaca taktis.

Sebagaimana dilaporkan The Independent Minggu 23 Oktober 2016, Pangkalan tersebut itu ditinggalkan ketika para ilmuwan yang ditempatkan di sana teracuni oleh daging beruang kutub pada tahun 1944 dan harus diselamatkan oleh U-boat Jerman.

Setelah 72 tahun, di pangkalan tersebut masih terdapat lebih dari 500 objek, termasuk dokumen yang cukup terawat.

Reruntuhan bunker, peluru berkarat dan peninggalan lainnya berasal dari Perang Dunia II juga ditemukan di situs dan banyak yang tetap dalam kondisi baik karena diawetkan dengan cuaca dingin
.
Pulau ini sangat penting selama Perang Dunia II untuk menghasilkan laporan meterological untuk perencanaan gerakan pasukan, kapal selam dan kapal.

Nama yang diberikan untuk pangkalan telah menyebabkan beberapa orang percaya tempat ini mungkin memiliki misi rahasia lain  dengan beberapa ahli berspekulasi bahwa kemungkinan pangkalan telah digunakan untuk mengejar peninggalan purbakala.

Alexandra Land adalah wilayah yang disengketakan selama beberapa tahun tetapi sekarang merupakan bagian dari Federasi Rusia.