Night Diamond Slide Glow

Rabu, 31 Agustus 2016

Demi Teknologi Siluman, China Gelontorkan Uang Banyak


China menuangkan banyak uang untuk memperbaiki ketidakmampuan mesin jet tempur siluman mereka dengan meuncurkan perusahaan baru milik negara yang diberi nama Aero Engine Corporation of China (AECC).
AECC mendapat modal US$ 7,5 miliar dan didanai oleh Dewan Negara China serta pemerintah Beijing. Media pemerintah Cina mengatakan perusahaan baru ini sudah memiliki 96.000 karyawan.

AECC menggabungkan sumber daya dan karyawan dari sejumlah perusahaan milik negara, termasuk Aviation Industrial Corporation of China (AVIC).

Fokus utama dari AVIC adalah untuk secara efisien mengembangkan teknologi militer dalam negeri, dan akhirnya bersaing dengan Airbus dan Boeing dalam industri penerbangan sipil. Salah satu produk AVIC adalah pesawat udara jarak jauh Chengdu Pterodactyl-1.

Di sisi lain, AECC punya mimpi buruk untuk menyaingi pembuat mesin jet terbaik dunia seperti Rolls Royce dan General Electric.

Sedangkan tujuan jangka pendek dan harus cepat adalah untuk membangun mesin jet tempur yang kuat untuk memungkinkan pejuang pesawat siluman China bisa mencapai kemampuan seperti yang dijanjikan.

Analis telah lama mengatakan kualitas buruk mesin telah menjadi masalah paling esar dari pesawat geneasi kelima China Shenyang J-31 dan Chengdu J-20.

Pesawat ini menggunakan powering pesawat generasi keempat yang dibuat di Rusia.
Presiden China Xi Jinping mengatakan mendirikan perusahaan adalah “langkah strategis” untuk membangun kekuatan penerbangan dan memodernisasi militer China, kata media pemerintah Cina sebagaimana dikutip yibada.com Selasa 30 Agustus 2016.

Kelangkaan mesin jet militer modern telah menyebabkan China harus menggunakan spionase dan hacking untuk mencuri rahasia dari negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat.

Selama beberapa bulan terakhir, AS telah menangnkap atau menghukum mata-mata China yang berusaha mencuri teknologi canggih kedirgantaraan Amerika.

Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan dalam komentar tertulis bahwa “terobosan” dalam mesin pesawat canggih akan memiliki nilai yang besar dalam memperkuat kemampuan militer dan manufaktur negara itu.

Misi Terakhir QF- 4 Berada Di Ujung Rudal F-35

Angkatan Udara Amerika Serikat telah menerbangkan misi akhir dari drone QF-4 Full Scale Aerial Target (FSAT).
Drone ini dikonversi dari F-4 Phantom untuk dijadikan sasaran tembak rudal udara ke udara.

Angkatan Udara dalam pernyataannya 29 Agustus 2016 mengatakan QF-4 selanjutnya akan digantikan dalam QF-16 yang didasarkan dari F-16.

Sebagaimana dikutip IHS Jane, QF-4 dari Holloman Air Force Base di New Mexico melakukan tugas untuk menjadi target Lockheed Martin F-35 Lightning II Joint Strike Fighter di atas White Sands Missile Range pada tanggal 17 Agustus.

BAE Systems telah mengirimkan QF-4 terakhir ke USAF pada November 2013.

Selanjutnya Boeing akan mengkonversi 126 Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon utnuk menjadi QF-16 dalam tahun-tahun mendatang.

Juru Bicara ISIS Tewas di Pertempuran Aleppo





Juru Bicara Kelompok ISIS Abu Muhammad Al-Adnani tewas pada Selasa 30 Agustus 2016  selama pertempuran di Provinsi Aleppo, Suriah Utara.
Kantor Berita ISIS, Amaq, mengatakan Al-Adnani tewas  saat mengawasi operasi untuk memukul mundur aksi militer terhadap Aleppo.

Namun tidak dijelaskan secara pasti tempat Al-Adnani tewas di Aleppo.
Sosok ini dikenal sebagai salah seorang komandan utama Abu Bakr Al-Baghdadi, pemimpin tertinggi ISIS.

Al-Adnani, dilahirkan di pinggiran Provinsi Idlib di bagian timur-laut Suriah. Dia juga pernah bertugas di Al-Qaida di Irak pada 2003.

Sumber: jejaktapak.com

10 Helikopter Anti Kapal Selam Paling Mematikan

Saat AL Filipina resmi mengorder helikopter AKS (Anti Kapal Selam) AgustaWestland AW159 Wildcat pada Maret 2016, maka lengkaplah pasar pertarungan helikopter AKS di Asia Tenggara.

Maklum Filipina sebagai negara maritim kedua terbesar di Asia Tenggara, sejak lama dipandang paling inferior dari segi aspek kekuatan laut. Dengan bergabungnya Filipina di kompetisi helikopter AKS, maka kloplah parade helikopter AKS di kawasan ini. Namun biasanya muncul pertanyaan, jenis helikopter AKS mana yang terbaik?

Untuk menyebut mana jenis helikopter AKS yang terbaik tentu tak gampang, yang jelas si penilai harus menetapkan dasar ukuran pembanding untuk menentukan siapa yang terbaik. Jika dasar ukur jelas pun, belum tentu selesai disitu, banding-membandingkan antara helikopter andalan masing-masing pabrikan jadi soal sensitif, bila kurang cermat bisa jadi ada anggapan penentuan didasarkan atas ‘pesanan.’

Bila dirunut ke etalase kekuatan laut, di Asia Tenggara dan Australia ada jenis helikopter ASW (Anti Submarine Warfare) seperti Sikorsky S-70B Seahawk (Singapura dan Thailand), AgustaWestland Super Lynx 300 (Malaysia dan Thailand), Kamov Ka-28 (Vietnam), Sikorsky MH-60R Seahawk (Australia), AS565 MBe Panther (Indonesia), dan AgustaWestland AW159 Wildcat (Filipina). Yang disebut kedua terakhir statusnya belum operasional saat tulisan ini dibuat.

Bisa dikata, nama-nama helikopter diatas adalah yang terdepan sebagai helikopter AKS. Tapi ada yang menarik dari ulasan di situs naval-technology.com (2/1/2014) dengan judul “The World’s 10 Best Anti Submarine Helicopters.” Situs ini menjelaskan 10 jenis helikopter AKS berdasarkan elemen perangkat AKS, jangkauan terbang dan endurance. Dua elemen yang disebut terakhir menjadi kunci keunggulan helikopter yang beroperasi di laut lepas. Apalagi peran ekstra heli AKS yakni mendukung misi SAR. Dan meski bersifat subyektif, berikut peringkat 10 helikopter AKS terbaik versi naval-technology.

10. Airbus Helicopters AS565 MB Panther
Namanya sudah lumayan moncer disebut-sebut sejak dua tahun bekalangan, pasalnya sudah dipastikan TNI AL akan menerima 11 unit AS565 MBe Panther dalam kurun waktu tiga tahun pengiriman. AS565 Panther mengusung jenis dua mesin turboshaft Turbomeca Arriel 2C. Masing-masing mesin punya kekuatan 635 kW. Dengan mesin ini, Panther memiliki performa yang dapat diandalkan dalam kondisi apa pun, termasuk panas dan di ketinggian. Kendali mesin digital dengan otoritas penuh memungkinkan starter mesin secara otomatis dan menjamin operasional mesin sesuai batas akselerasi, torque dan suhu. Panther dapat melakukan hovering hingga 2.600 meter dengan kecepatan tidak lebih dari 285 km per jam.

Untuk kemampuan jelajah, dengan empat tangki dibawah lantai dan satu di tengah fuselage, Panther memiliki kapasitas bahan bakar total 1.130 liter. Untuk jangkauan lebih luas, Panther dapat dilengkapi dengan auxiliary fuel tank dan ferry tank. Panther dapat menjalankan misi hingga 820 km dengan kapasitas bahan bakar standar. Endurance Panther mencapai 4,5 jam di udara. Sebagai heli SAR, Panther dilengkapi radar pencari Omera ORB 32 pada bagian moncong. Panther juga dibekali EFIS (electronic flight and information system) dengan lima layar besar untuk display di ruang kokpit. Panther dapat beropeasi lewat autopilot dengan dukungan teknologi Sagem dan navigasi berbasis computer Nadir MK2. Bila dibutuhkan, Panther pun dapat dipasangi turret FLIR (forward looking infra red) pada sisi badan pesawat. Keseluruhan sistem komunikasi mengadopsi navigasi inersial Nortrop Grumman dan GPS.

9. Kaman SH-2G Super Seasprite
Keluarga helikopter Seaprite memang sudah legendaries, telah puluhan tahun melayani AL AS. Varian terbarunya SH-2G Super Seasprite saat ini dioperasikan oleh AL Mesir, AL Polandia, dan AL Selandia Baru. Pesanan perdana SH-2G Super Sprite diterima Mesir pada tahun 1997. Sebaliknya AL AS justru memensiunkan helikopter ini pada Mei 2001. Super Seasprite dapat dilengkapi dengan radar multi-mode, sistem FLIR, dipping sonar, sonobuoys, dan unit pengolahan akustik. Kombinasi torpedo homing, bom laut, rudal udara-ke-permukaan dan senapan mesin memastikan keterlibatan Super Sprite dalam operasi pada sasaran permukaan dan target bawah air. Helikopter ini memiliki jangkauan maksimum lebih dari 830km dan endurance 3,5 jam.


Ada cerita menarik tentang SH-2G, jauh sebelum TNI AL memutuskan mengakuisisi AS565 Panther, helikopter ini pada tahun 2012 sempat lebih dulu disebut-sebut bakal masuk ke armada TNI AL, tentu statusnya sebagai barang bekas pakai.

8. AgustaWestland AW101
Ini adalah helikopter multi peran kelas sedang yang sudah dikenal mampu melaksanakan berbagai macam misi. Untuk peran AKS, AW101 dapat beroperasi otonom, atau juga bisa beroperasi dengan terintegrasi penuh dengan misi kapal perang. Sistem integrasi sensor yang melengkapi AW101 terdiri dari dipping sonar, sonobuoys dan electronic warfare suite. Dalam sekali terbang, AW101 dapat membawa empat unit torpedo, bom laut dan persenjataan lain. AW101 punya jarak jangkau normal hingga 1.300 km dan endurance sampai enam jam.


Nama AgustaWestland AW101 sempat menjadi trending topic di Indonesia, pasalnya pada akhir tahun lalu TNI AU telah berencana untuk mendatangkan tiga unit helikopter AW101 varian VVIP sebagai helikopter kepresidenan terbaru.

7. Harbin Z-9EC ASW
Pemuatan identitas helikopter ini mungkin akan menjadi polemik, pasalnya rancang bangunnya berasal dari helikopter Z-9, dimana Z-9 sendiri merupakan produk Harbin yang berasal dari lisensi Airbus Helicopters AS365 Dauphin. Sementara Z-9C merupakan varian lisensi dari AS565 Panther. Cina saat ini memiliki beberapa varian Z-9. Khusus untuk Z-9EC sejatinya merupakan versi AKS untuk AL Pakistan. Konfigurasi Z-9EC ASW mencakup pulse-compression radar, low frequency dipping sonar, radar warning receiver, doppler navigation system, dan ET-52C anti-submarine torpedoes untuk memburu kapal selam. Dengan mesin 2 × Zhuzhou Aeroengine Factory WZ-8A turboshaft, Z-9EC dapat terbang ferry sejauh 1.000 km dan endurance normal 5 jam.


6. Sikorsky S-70B Seahawk
Setelah generasi Seasprite dipangkas dari AL AS, debut helikopter AKS yang jadi pengganti adalah S-70B Seahawk. S-70B helikopter dilengkapi dengan radar pencari, peluncur sonobuoy peluncur, dipping sonar Long-Range Active Sonar (HELRAS), towed magnetic anomaly detector, unit pengolahan akustik, FLIR), dan countermeasures.

S-70B Seahawk memiliki tiga stasiun senjata yang bisa membawa torpedo jenis EuroTorp A244 atau MK-46 torpedo homing, rudal anti-kapal Penguin, dan rudal udara-ke-permukaan Hellfire. Helikopter ini memiliki kecepatan maksimum 270 km per jam dan berbagai 592 km.Negara pengguna S-70B Seahawk di kawasan Asia Tenggara adalah Singapura dengan 6 unit, heli ini dalam tugasnya menjadi kelengkapan sistem senjata pada frigat tercanggih di Asia Tenggara, Formidable Class.


5. AgustaWestland Super Lynx 300
Kecanggihan Lynx 300 terlihat dari fasilitas di kokpit yang memudahkan pilot saat mengudara, yakni lewt adopsi radar pengukur ketinggian Honeywell AN/APN-198, penentu arah penerbangan otomatis Rockwell Collin 206 A, Kompas BAE GMM9 Gyrosyn, penunjuk jarak terbang Distance Measuring Equipment (DME), instrument pendarat Rockwell Collins VIR 31A VHF Omni Directional Ranger and Instrument Landing System (VOR/ILS), dan perangkat sistem navigasi taktis Rockwell Collins AN/ARN-118 Tactical Air Navigation System (TACAN).


Mesin Super Lynx 300 terdiri dari dua mesin Roll Royce/LHTEC CT800-4N yang bisa dioperasikan hingga 10.00 jam dan dapat dioperasikan dengan cukup mudah serta serba digital, Full Authority Digital Engine Control (FADEC). Sementara perangkat avioniknya terdiri dari peralatan serba modern seperti GPS, inertial navigation, AHRS, doppler, dan masih banyak lainnya. Kemampuan mesin makin maksimal karena didukung rotor utama yang terbuat dari bahan komposit khusus yang mampu memaksimalkan Lynx saat melakukan hovering atau bermanuver. Bahan tail rotor juga berasal dari komposit khusus. Tanpa bahan bakar tambahan, jarak jangkau maksimum 574 km dan endurance sekitar 3 jam.

4. AgustaWestland AW159 Wildcat
Ini merupakan varian pengembangan dari Super Lynx, rancangan helikopter ini disesuaikan untuk beroperasi dari frigat dan korvet. Keunggulan Wildcat diantaranya bekal radar AESA (Active Electronically Scanned Array) berkekuatan tinggi yang memiliki cakupan deteksi 360 derajat penuh. Tepat dibawah hidung terpasang radar maritim Seaspray 7000E keluaran Seelx Sensors. Ciri khas Wildcat dibanding Super Lynx adalah batang ekor dengan permukaan bersudut.


AW159 Wildcat mempunya kecepatan maksimum 311 km per jam dan jarak jangkau 777 km. Sementara untuk ferry range dengan bahan bakar tambahan jangkauan bisa ditingkatkan sampai 963 km. Endurance standar helikopter ini 2 jam 15 menit, namun jika dengan bahan bakar ekstra bisa sampai 4,5 jam. Selain Filipina yang memesan dua unit Wildcat, Inggris (28 unit) dan Korea Selatan (8 unit) sudah mengoperasikan.

3. Kamov Ka-28/Ka-27
Yang satu ini mewakili kedigdayaan Rusia dalam himpitan alutsista Barat. Pertama kali meluncur pada bulan Desember 1973 dan sampai saat ini dioperasikan AL Rusia, Cina, Vietnam, dan India. Helikopter ini dilengkapi dengan VGS-3 dipping sonar dan sonobuoys untuk melacak dan mendeteksi kapal selam. Kamov Ka-28 mampu melepaskan torpedo, rudal anti kapal, dan dapat dipersenjatai bom anti kapal selam PLAB-250 100 dan OMAB. Dengan mesin 2 × TV3-117V turboshaft, Kamov Ka-28 mampu terbang dengan kecepatan maksimum 270 km per jam. Sementara jarak jangkau operasinya hingga 980 km.


2. NH90 NFH (Naval Frigate Helicopter)
Helikopter besutan Thales ini terbilang premium, pasalnya pemilknya adalah negara-negara maritim tersohor seperti Italia, Perancis, Belanda, Norwegia, dan Belgia. NH90 NFH memiliki kabin yang luas untuk menampung pasukan dalam suatu operasi khsusu. Sementara dalam menunjang misi AKS, helikopter ini dilengkapi mission consoles, sonobuoys, electronic support measures (ESM) dan countermeasures.


NH90 NFH dibekali teknologi FLASH (Folding Light Acoustic System for Helicopters) dipping sonar sistem untuk mendeteksi kapal selam yang melaju tenang di laut terbuka dan perairan pesisir. Helikopter dapat dipersenjatai dengan dua torpedo MU90 / Mk46 atau Stingray ASW. Jangkauan operasinya hingga 982km dengan endurance hingga empat jam.

1. Sikorsky MH-60R Romeo
Dari sisi dukungan teknologi, MH-60R menjadi heli AKS tercanggih di dunia saat ini. Seahawk adalah versi laut dari UH-60A Black Hawk. Pada Seahawk, karakteristik disesuaikan kebutuhan misi di lautan, diantaranya baling-baling dan ekor bisa dilipat, senjata perang laut, dan misi anti kapal selam. Hidung Seahawk nampak datar tidak terlalu banyak benjolan. Tampak kubah kecil di bagian tengah agak ke bawah. Kubah itu berisi datalink antenna. Disebelah kiri dan kanan kubah terdapat bentuk kubus yang tidak lain berisi perangkat AN/ ALQ 142 ESM (electronic support measure).

Elemen kecanggihan MH-60R bisa terlihat dari adopsi teknologi FLIR, kemampuan penglihatan malam (NVG capability), Secure VHF/UHF communication, Inertial navigation system, data link, Enhanced Advanced Flight Control System (AFCS), dan sistem komunikasi berbasis satelit. Heli yang serba digital ini dibekali empat display layar berukuran 10 inchi pada kokpit. Romeo sudah dibekali rudal anti tank Hellfire dan dan torpedo MK54. Untuk jarak jangkau standar hingga 834 km, sementara kecepatan maksimum 267 km per jam.


MH-60R (Romeo) Seahawk milik RAN (Royal Australian Navy) dipercaya sebagai lawan tanding terberat AS 565 Panther dengan dipilih oleh 305 responden (48,49%). Australia secara keseluruhan memesan 24 unit MH-60R. 

U-Boat: Kiblat Kapal Selam Abad 19


Desain untuk kapal selam dengan mesin muncul di tahun-tahun setelah Perang Saudara. Pada tahun 1867, sebuah langkah penting dibuat dengan suksesnya peluncuran kapal selam pertama di dunia bertenaga uap, yang dinamakan Ictineo II, yang dibuat oleh Spanyol Narcis Monturiol.
Perkembangan ini penting karena kapal selam nuklir dasarnya dikembangkan dari kapal bertenaga uap. (Seperti yang akan kita pelajari nanti, perbedaan utama adalah bahwa dalam kapal selam nuklir, uap yang dibuat oleh superheating air dengan menggunakan fisi atom. Sebaliknya, di mesin uap konvensional, kekuasaan yang dibuat oleh pembakaran batu bara.

Kapal Selam Taiwan Sisa-Sisa Kapal Selam Abad 19
Sebelum Perang Dunia I, Amerika Serikat memfokuskan armada kapal selam pada pertahanan pesisir. Dasar untuk kecepatan kapal selam diletakkan pada pergantian abad, banyak fitur dari kapal selam masa depan yang sudah digunakan. Insinyur terus men-tweak desain baling-baling, dirancang sistem baru untuk menggunakan air sebagai pemberat dan langkah yang dibuat terhadap pengembangan kapal selam diesel-listrik hybrid.

Kapal selam didorong pada permukaan menggunakan mesin diesel, dan ketika berada di dalam air menggunakan tenaga listrik. Kombinasi ini menyimpan oksigen yang berharga di bawah air dan membantu menjaga integritas udara di dalam kapal selam.

Amerika Serikat menyadari bahwa desain kapal selam mereka tidak setangguh milik negara lain yang terlibat dalam Perang Dunia I. Dalam dekade antara Perang Dunia, AS kemudian menginvestasikan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan peningkatan kualitas kapal sangat signifikan.


Salah satu perbaikan terbesar untuk kapal selam AS adalah bahwa mereka memungkinkan bergerak lebih cepat yang memungkinkan mereka untuk menemani dan melindungi armada angkatan laut saat mereka melakukan perjalanan di seluruh dunia. Armada kapal selam jarak jauh ini kemudian yang menjadi alat penghancur efektif armada Jepang di ajang perang Pasifik.

Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet mempelajari desain dari kapal selam Nazi U-Boat dan mengubah kapal selam mereka meniru teknologi kapal tersebut. U-Boat memiliki lambung efisien, yang membuat mereka bisa lari lebih cepat daripada kapal selam Amerika Serikat dan Uni Soviet. Mereka juga memanfaatkan snorkeling, yang pada dasarnya dua tabung. Satu tabung untuk mengisi udara bersih dan satu untuk membuat udara kotor. Hal ini memungkinkan kapal selam tetap terendam, bahkan ketika mesin diesel berjalan.

Dalam periode sesudah perang ini, kapal selam diesel-listrik lebih ramping dan efisien muncul. Karena biaya yang konstruksi rendah dan suara yang senyap, varian dari kapal selam selam diesel-listrik masih digunakan oleh angkatan laut di seluruh dunia hingga hari ini.

Angkatan Laut Amerika Serikat kemudian secara lebih berani mengolah teknologi kapal selam yang akan mengubah strategi dan taktik angkatan laut selamanya.

Sumber: jejaktapak.com

Lagi - Lagi LCS Amerika Mengalami Kerusakan


Insiden memalukan kembali dialami littoral combat ship (LSC) milik Angkatan Laut Amerika. Hanya berselang beberapa hari setelah muncul kabar salah satu LCS Kelas Freedom rusak parah, kini LCS Kelas Independence, USS Coronado juga dilaporkan telah menderita masalah mesin di pertengahan Pasifik dan telah berbalik kembali ke Hawaii.
Ini adalah pertamakalinya masalah menimpa kelas Independence. Tiga kapal sebelumnya yang rusak berasal dari Kelas Freedom

Defense News mengutip sumber mengatakan USS Coronado ada di sekitar 800 mil laut sebelah barat dari Hawaii dan berjalan dengan kecepatan sekitar 10 knot. Sekitar 70 pelaut ada di kapal tersebut.

Coronado meninggalkan Pearl Harbor pada hari Jumat menuju Pasifik Barat, untuk beroperasi selama setidaknya 16 bulan dengan berpangkalan di Singapura. Kapal baru saja menyelesaikan latihan beberapa minggu dalam Rim Pacific dan beroperasi dari Pearl Harbor.

“Luasnya perbaikan dan dampak operasional belum diketahui saat ini. Penilaian akan selesai setelah kembali ke Pearl Harbor dan rincian tambahan akan tersedia bila mungkin,” kata Armada Ketiga yang berbasis di San-Diego dalam sebuah pernyataan.

Coronado menjadi LCS keempat yang mengalami kerusakan sejak Desember 2015 lalu.

Pejabat Angkatan Laut akhir pekan lalu mengungkapkan bahwa LCS Kelas Freedom juga mengalami kerusakan mesin diesel yang bahkan kemungkinan harus diganti dengan yang baru.

Penyelidikan atas insiden tersebut belum selesai, namun indikasi mengarah ke kesalahan awak bukan masalah mekanis. Kapal rusak tersebut saat ini ada di San Diego menunggu keputusan dari perbaikan.

Dua kapal kelas Freedom lainnya juga mengalami kejadian memalukan dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Desember, USS Milwaukee yang masih baru,  rusak di laut dan harus ditarik ke port Virginian.  Masalah menerpa pada software yang kabarnya telah diperbaiki.

Sementara pada bulan Januari, USS Fort Worth yang dikirimkan ke Singapura juga rusak parah akibat kecelakaan sistem propulsi. Kapal mendekam tujuh bulan terakhir di Singapura dan baru ditarik pada 22 Agustus untuk kembali ke San Diego guna perbaikan.

Sumber: jejaktapak.com

Kapal Induk Kelas Ford: Mahal Namun Prematur




Tiga bulan sebelum pengiriman kapal induk kelas Ford pertama, USS Gerald R. Ford seharga senilai US$13 miliar atau sekitar Rp170,3 triliun, kajian independen yang diperintahkan oleh Pentagon mengungkapkan beberapa masalah serius dengan program ini.
“Dengan manfaat dari belakang, itu jelas terlalu dini untuk mencakup begitu banyak teknologi belum terbukti” kata Frank Kendall dalam memo kepada Sekretaris Angkatan Laut Ray Mabus pada 23 Agustus 2016  seperti dilansir Anthony Capaccio dari Bloomberg News Selasa 30 Agustus 2016

Aawalnya dijanjikan akan disampaikan pada tahun 2014, kapal Kelas Ford secara bertahap akan mulai menggantikan kapal induk kelas Nimitz yang diperkenalkan pertama pada tahun 1975.
Kelas Ford menjanjikan beberapa perbaikan dibanding Nimitzs, dari peningkatan launching dan landing gear, radar, dan desain kapal, dan itu kemampuan tenaga generasi baru.

Tapi kapal induk merupakan beberapa mesin terbesar dan paling rumit yang pernah dibangun oleh manusia, dan kajian independen menunjukkan program dapat memiliki masalah karena kompleksitas ini.

“USS Ford, seperti setiap pertama dari sebuah kelas kapal yang dibangun memiliki dan akan terus menghadapi tantangan,” kata Komandan Mike Kafka, juru bicara Angkatan Laut mengatakan kepada Bloomberg News.

“Namun, kemampuan  Ford yang dibutuhkan sekarang dan di masa depan, dan Angkatan Laut akan terus bekerja keras untuk segera mendapatkan Ford dan menjadi armada.”

Tetapi review independen menyatakan bahwa sistem peluncuran dan pendaratan memiliki masalah dan radar dual-band memiliki masalah integrasi serius yang “harus dihindari” dengan kapal berikutnya di kelas ini.

Menurut memo Kendall, pembangkit daya dari kapal, inti nuklir, yang  dikatakan bisa menghasilkan tiga kali lipat dibandingkakn Kelas Nimitz sehingga dapat membawa senjata masa depan (seperti railguns dan laser), memiliki masalah serius dengan generator turbin utama.

Sayangnya, perubahan yang signifikan untuk kelas Ford harus menunggu selama bertahun-tahun. USS Gerald R. Ford telah dibangun, dan USS John F. Kennedy yang menjadi kapal kedua hampir dibangun, sehingga perbaikan hanya bisa dilakukan untuk kapal ketiga.

Seperti untuk saat ini, “Yang harus kita tentukan sekarang adalah apakah yang terbaik  atau menyesuaikan rencana kami,” kata laporan independen tersebut.

Sumber: jejaktapak.com

Rusia Terima Tambahan Bomber Su-34


Produsen pesawat tempur Rusia, Sukhoi telah menyampaikan batch lain dari pembom garis depan Su-34 kepada  Departemen Pertahanan.
“Pesawat-pesawat lepas landas dari lapangan terbang pabrik di Novosibirsk menuju lokasi mereka,” kata perusahaan itu dalam sebuah rilis berita yang diperoleh TASS Selasa 30 Agustus 2016.

Rilis berita tidak menentukan jumlah pesawat yang diberikan untuk Departemen Pertahanan.

Rusia Aerospace Force diharapkan akan menerima total 150-200 Su-34. Kontrak pertama disimpulkan kembali pada tahun 2008. Kesepakatan lain yakni pengiriman 92 pesawat pembom ditandatangani pada tahun 2012.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengatakan sekitar 100 pesawat telah diserahkan hingga sekarang.

Bomber tempur Su-34 Fullback mampu membawa muatan bom hingga delapan ton dan terbang pada kecepatan maksimum 1.900 kilometer per jam.

Pesawat memiliki jangkauan maksimum 4.000 kilometer. Pesawat jenis ini telah digunakan dalam operasi di Suriah.

Sumber: jejaktapak.com

Berburu Kurdi, Militer Turki Kian Masuk Ke Wilayah Suriah


Kekuatan militer Turki dan sekutunya terus bergerak lebih dalam ke wilayah Suriah. Pada Minggu 29 tentara Turki menduduki wilayah keuasaan pasukan Kurdi. Dalam pergerakan hari kelima ini kelompok pengawas mengatakan setidaknya 35 warga tewas.
Sejumlah pesawat tempur Turki terbang di Suriah utara pada fajar dan serangan artilerinya mengenai sejumlah kedudukan petempur YPG Kurdi. Sebelumnya Lembaga Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan pertempuran hebat pada malam hari terjadi di sekitar dua desa di sana.

Militer Turki mengatakan bahwa 25 petempur Kurdi tewas dalam serangan udara tersebut. Belum ada komentar langsung dari YPG, namun sejumlah petempur terkait Kurdi mengatakan mundur dari wilayah yang disasar pasukan Turki sebelum serangan dilancarkan.

Turki, yang juga menghadapi pemberontakan Kurdi di wilayahnya, mengerahkan sejumlah tank dan pasukan ke Suriah pada Rabu untuk mendukung sekutu pemberontak Suriah mereka. Pasukan dukungan Turki pertama kali merebut kendali atas kota Jarablus dari kelompok IS sebelum bergerak ke selatan ke sejumlah wilayah, yang diduduki petempur Kurdi. Mereka juga bergerak ke arah barat menuju sejumlah tempat, yang diduduki IS.

Pejabat Turki telah menyatakan bahwa tujuan mereka di Suriah adalah untuk memastikan agar pasukan Kurdi tidak memperluas wilayah yang telah mereka duduki di sepanjang perbatasan Turki, saat mereka mencoba untuk mengusir kelompok ISIS dari wilayah kekuasaan mereka.

Meskipun demikian, pergerakan Turki sejauh ini berfokus terhadap para pasukan yang berhubungan dengan Pasukan Demokratis Suriah (SDF) yang didukung oleh pihak Kurdi, sebuah koalisi yang juga berhubungan dengan YPG, seorang sumber pengawas mengatakan.

SDF mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat, yang memandang kelompok itu sebagai sebuah sekutu Suriah yang efektif untuk menghadapi ISIS. Jadi langkah Turki terhadap pasukan yang berhubungan dengan SDF itu menjadi titik perdebatan dengan sesama anggota NATO itu, menambahkan kebingungan tersendiri dalam perang Suriah yang meletus pada 2011 lalu dengan adanya pemberontakan terhadap Presiden Bashar Al Assad dan telah menarik sejumlah negara sekitar dan kekuatan dunia.

The Observatory, lembaga pengawas dari Inggris yang memiliki jaringan sumber di Suriah, mengatakan bahwa para pasukan yang berhubungan dengan Turki telah menduduki dua desa di bagian selatan Jarablus, Jub Al Kousa dan Al Amarna, yang sebelumnya diduduki milisi setia kepada SDF.

Pertempuran itu menewaskan 20 orang penduduk di Jub Al Kousa dan 15 orang lainnya di Al Amarna, dengan lebih banyak orang mengalami luka-luka, kelompok itu menyebutkan.

Selatan The Observatory mengatakan bahwa para pasukan yang dibantu dengan sejumlah Tank milik Turki bertempur hingga fajar melawan para militan yang berkaitan dengan SDF di sekitar Al Amarna. Para milisi itu merusak tiga unit tank Turki, katanya.

Sejumlah sumber keamanan Turki mengatakan bahwa sejumlah pesawat tempur dan artileri telah mengenai sejumlah lokasi milisi YPG Kurdi di bagian selatan Jarablus yang menghadap ke arah Manbij, sebuah kota yang direbut oleh pihak SDF pada bulan ini dalam operasi yang didukung oleh Amerika Serikat.

Kolonel Ahmed Osman, kepala kelompok pemberontak yang didukung oleh Turki, Sultan Murad, mengatakan kepada wartawan Reuters bahwa pasukannya “bergerak ke arah Manbij” dan berharap untuk dapat merebutnya dalam beberapa hari. Dia juga mengatakan bahwa pemberontak yang didukung oleh Turki bergerak ke arah barat untuk menghadapi ISIS.

Pemerintahan Ankara ingin menghentikan pasukan Kurdi agar tidak dapat menduduki wilayah Suriah yang terletak di garis depan Turki, yang mereka takutkan akan memperkuan kelompok milisi Kurdi PKK yang telah memberontak di Turki selama tiga dasawarsa.

Saksi Reuters di Karkamis, sebuah kota di perbatasan Turki, mendengar sejumlah pesawat tempur dan artileri yang mengebom sejumlah target di Suriah. Seorang pejabat Turki mengatakan kepada turki bahwa serangan udara yang lebih banyak dapat dikerahkan dalam beberapa jam berikutnya.

Turki mengatakan bahwa salah satu pasukannya tewas pada Sabtu saat sebuah roket mengenai sebuah tank yang mereka sebut berasal dari wilayah yang diduduki pihak YPG. Itu merupakan korban pertama dari pihak Turki yang dilaporkan dalam aksi itu.

18 Bulan Perang Yaman Tewaskan 10.000 Orang

Selama 18 bulan perang Yaman berkobar, setidaknya 10.000 orang telah tewas. Dta yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa 30 Agustus 2016 ini hampir dua kali lipat dari perkiraan pejabat dan pekerja kemanusiaan yang menyebut jumlah korban meningal mencapai 6.000 orang.
Inikah yang dinakaman dunia modern? Ketika nyawa benar-benar tidak ada harganya. Ketika kemanusiaan hilang karena perbedaan.

Perang terjadi antara Houthi Yaman, yang bersekutu dengan Iran dan mendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dengan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang didukung persekutuan negara Arab pimpinan Arab Saudi.

Jumlah terbaru korban itu didasarkan atas informasi resmi dari sarana kesehatan di Yaman, kata Koordinator Kemanusiaan PBB Jamie McGoldrick dalam jumpa pers di ibukota, Sanaa.

Jumlah tersebut kemungkinan meningkat karena beberapa kawasan tidak memiliki sarana kesehatan dan orang seringkali dikuburkan tanpa pencatatan resmi.

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan pekan lalu bahwa 3.799 warga sipil tewas dalam konflik tersebut, dan serangan udara oleh koalisi Saudi bertanggung jawab atas sekitar 60 persen kematian.

McGoldrick tidak merinci korban dari warga sipil, dan menambahkan bahwa konflik itu telah membuat tiga juta warga Yaman mengungsi dan 200 ribu mengungsi ke luar negeri.

PBB mendapatkan informasi bahwa 900.000 pengungsi berniat mencoba pulang ke rumah mereka.
“Ini tantangan besar, terutama di kawasan-kawasan yang masih mengalami konflik,” kata McGoldrick.

Sekitar 14 juta dari 26 juta penduduk Yaman memerlukan bantuan pangan dan 7 juta mengalami ketidakamanan pangan.

McGoldrick mengatakan situasi kemanusiaan di Yaman “tragis” sehingga kerja kemanusiaan saja tidak akan bisa memecahkan masalah ini, katanya.

Dialog damai yang disponsori PBB berakhir bulan ini tanpa tercapai kesepakatan, dan tanpa adanya kesepakatan untuk dialog putaran baru.

Runtuhnya jalan negosiasi diikuti dengan meningkatnya pertempuran di seluruh Yaman.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan setelah dialog di Arab Saudi pekan lalu, bahwa AS, negara-negara Teluk Arab dan PBB menyetujui dorongan baru untuk perdamaian.

Ia mengatakan dialog baru akan mencoba menduplikasi usulan bagi Houthi untuk mundur dari kota-kota yang mereka kuasai sejak 2014 dengan membentuk pemerintahan inklusif.

Sumber: jejaktapak.com

Selasa, 30 Agustus 2016

Mirage 2000 Prancis Ambil Posisi F-16 Portugis


Sebanyak empat jet tempur Mirage 2000 Angkatan Udara Prancis tiba di Siauliai Air Force Base, Lithuania pada 28 Agustus 2016. Mereka akan menggantikan kontingen F-16 Portugis yang ditugaskan dalam misi pengawasan udara Baltik NATO.





Sumber: jejaktapak.com

S-300 Iran: Pelindung Fasilitas Nuklir Bawah Tanah

Iran telah mengerahkan sistem rudal pertahanan udara S-300 yang telah diterima dari Rusia di sekitar fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow yang terletak  125 km sebelah barat daya dari Teheran.
Berbicara kepada televisi negara pada Minggu 28 Agustus 2016, Farzad Esmaili, komandan Angkatan Pertahanan Udara Iran, menjelaskan bahwa “prioritas utama kami adalah untuk melindungi fasilitas nuklir Iran dalam kondisi apapun.”

Meski tidak menjelaskan apakah S-300 di Fordow sudah operasional, Esmaili  mengatakan bahwa “hari ini, langit Iran adalah yang paling aman di Timur Tengah.”

Fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Fordow, diungkapkan kepada dunia pada tahun 2009 dan belum terlibat melakukan pengayaan uranium sejak Januari 2016, ketika ketentuan kesepakatan nuklir Iran diberlakukan.

Fasilitas ini dibangun sekitar 90 meter di bawah gunung. Para pejabat Iran telah sejak mengatakan bahwa keputusan untuk membangun fasilitas bawah tanah karena ancaman oleh Israel untuk menyerang fasilitas tersebut.

Iran punya pengalaman buruk dengan Israel ketika Tel Aviv melakukan serangan udara kejutan pada reaktor nuklir Irak pada tahun 1981.

Mengomentari penyebaran sistem rudal ini, Sajjad Tayeri, seorang ahli hubungan Iran-Rusia, menyarankan bahwa kabar ini  sebagai indikasi lain kerjasama antara Rusia dan Iran telah mencapai tahap yang strategis.

Berbicara kepada Sputnik Persia, Tayeri mengatakan bahwa pasokan S-300 telah lama dilihat sebagai area masalah dalam hubungan Rusia-Iran, dengan Rusia menjanjikan untuk memasok Teheran dengan lima S-300 sistem pada tahun 2007, sebelum kontrak ditangguhkan pada 2010 karena resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberlakukan embargo senjata terhadap Teheran.

Pada bulan April 2015, tak lama setelah perundingan Iran dan P5 + 1 mencapai kesepakatan untuk menghapus semua sanksi terhadap Teheran dengan kompensasi Iran menggunakan program nuklirnya untuk tujuan damai, Presiden Rusia Vladimir Putin mengangkat larangan pengiriman S-300.  Batch pertama dari rudal S-300 disampaikan ke negara itu awal tahun ini.

“Hari ini,” Tayeri mencatat, “kita melihat bahwa setelah penandatanganan [kesepakatan nuklir], ketika kepercayaan berbagai negara ‘di Iran telah dipulihkan, persahabatan lama ada antara Rusia dan Iran telah menguat kembali. ”

Mengomentari implikasi penyebaran S-300 di sekitar Fordow, analis menunjuk pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei  yang menekankan bahwa S-300 adalah sistem defensive bukan ofensif. “Iran tidak pernah berencana untuk agresi atau invasi negara lain, ia tidak memiliki rencana tersebut dan tidak akan pernah,” kata ,” Tayeri.

Sumber: jejaktapak.com

Senin, 29 Agustus 2016

Israel Larang Buku Pelajaran Masuk Ke Palestina


Otoritas Palestina mengatakan Israel masih melarang masuknya sejumlah buku pelajaran ke Jalur Gaza. Wakil Menteri Pendidikan Palestina Ziad Thabet mengatakan buku yang dilarang adalah berkaitan dengan tujuh topik yang disetujui dalam kurikulum baru Palestina.
“Berlanjutnya larangan Israel bagi masuknya buku pelajaran secara negatif mempengaruhi proses pendidikan,” kata Thabet Minggu 28 Agustus 2016 di Jalur Gaza.

Ia menyatakan Kementerian Pendidikan Palestina sedang berusaha mengatasi kesulitan untuk menjamin kebutuhan tahun ajaran dan menutup kekurangan guru.

Hampir dua juta pelajar memasuki hari pertama tahun ajaran baru di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza pada Minggu.

Perdana Menteri Palestina Rami Al-Hamdallah mengunjungi satu sekolah umum di Tepi Barat mengatakan,

“Tahun ajaran baru dimulai sementara pendudukan Israel dimulai atas tanah kami, memperluas permukimannya dan mengizinkan tentaranya serta pemukim melakukan kejahatan mereka terhadap anak-anak dan pemuda kami.”

“Sektor pendidikan telah kehilangan 40 guru, pegawai dan pelajar selama tahun lalu, sedangkan ratusan orang lagi cedera,” tambahnya.

“Orang Palestina memiliki hak buat pendidikan yang stabil, aman dan maju, untuk memulai tahun pelajaran. Melalui itu, pelajar Palestina akan memperlihatkan tekad mereka bagi kehidupan, harapan dan keteguhan hati di tanah air mereka,” kata Perdana Menteri Palestina tersebut.

 Sumber: jejaktapak.com

Tank Baru Iran? Nyata Atau ....

Iran belum lama ini meluncurkan tank tempur utama yang disebut sebagai Karrar. Menteri Pertahanan Iran Brig. Jenderal Hossein Dehghan mengklaim tank baru ini adalah salah satu tank yang paling canggih di dunia.
Tank 100 persen dibuat di Iran dan jika tidak lebih unggul maka setidaknya sama dalam hal kemampuan dengan T-90, tank paling canggih Rusia. Hal ini menjadikan Iran kini tidak lagi berminat untuk membeli tank Rusia tersebut karena sudah memiliki Karrar.

Video tentang tank ini juga sudah muncul singkat yang menampilkan tank berputar 360 derajat.
Tidak mungkin untuk menarik kesimpulan tentang tank hanya berdasarkan dari video singkat dan klaim semata. Karrar justru memunculkan pertanyaan lebih lanjut. Apakah ini sebenarnya nama yang diberikan Iran untuk T-90MS, salinan yang diproduksi secara lokal atau hanya upgrade kosmetik dari T-72. Atau sesuatu yang sama sekali lain.

T-90MS Rusia adalah mesin modern yang ada dalam pelayanan di seluruh dunia. Tank ini merupakan filosofi desain evolusi, tidak revolusioner. Untuk lebih mudahnya keluarga T-90 sebenarnya hanya menggabungkan chassis T-72 tua dengan turret T-80.

Ada beberapa alasan mengapa T-90 menggabungkan dua tank ini. T-80 terkendala oleh mesin turbin yang sangat merepotkan Rusia. Tapi alasan utama adalah untuk menggabungkan kekuatan dari kedua platform.

T-90 juga dilengkapi dengan upgrade penting seperti sistem proteksi aktif yang dirancang untuk melawan serangan yang masuk. Dan T-90 adalah tank tangguh. Dalam video yang muncul pada bulan Februari, sebuah rudal anti-tank buatan TOW Amerika yang ditembakkan pemberontak memukul tank T-90 Suriah dan tampaknya hanya menyebabkan kerusakan kecil.

Tank dalam video Iran  memang terlihat seperti T-90MS termasuk bentuk menara, slat armor yang menutup bagian mesin dan explosive-reactive armor plating di atas trek.
Namun, ada beberapa perbedaan salah satunya di bagian bawah menara turred ring.

Tank Iran memiliki senjata yang terlihat di dasar menara, tidak ada tambahan barel bahan bakar ke belakang – seperti yang ada pada T-90MS – dan memiliki senapan mesin yang lebih besar dipasang di atas.

Ini cukup modifikasi kecil terlihat di video berkualitas rendah, tetapi perbedaan bisa cukup untuk menunjukkan kemungkinan kedua. Tank mungkin salinan Iran. Apakah Teheran membangunnya dari awal atau  dari tangki yang ada, kita tidak tahu.

Namun, sangat diragukan Iran dapat membangun sebuah T-90 dengan spesifikasi yang sama seperti versi Rusia, dan tidak ada bukti Teheran memiliki lisensi dengan Rusia untuk bantuan teknis mengenai T-90, walaupun sudah ada pemberitaan di pers tentang kesepakatan seperti itu sejak Desember.

“Kami pernah tertarik untuk membeli tank-tank Rusia,” Brig. Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, kepala pasukan darat tentara Iran, mengatakan kepada Fars News Agency pada bulan Februari. “Tapi karena kita dapat memproduksi model serupa di dalam negeri dan kami berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat, kesepakatan sekarang telah ditutup.”

Menurut Fars, Pourdastan mengklaim bahwa Iran memiliki “teknologi know-how untuk menghasilkan tank tempur generasi baru dan perangkat keras militer canggih.


Kemungkinan lain? Tank ini bukan T-90 sama sekali, melainkan sebuah upaya untuk mengganti baju T-72 milik Iran sehingga terlihat seperti berbeda. Jika demikian, tank mungkin kurang mampu seperti T-90. T-72 tidak memiliki sejumlah teknologi seperti Dazzlers anti-rudal – dan sistem kontrol tembakan yang moderen.

Sebenarnya ini bukan langkah baru Teheran. Militer Iran sering melebih-lebihkan kemampuan untuk tujuan propaganda. Kurangnya akses ke penelitian, bagian dan pasokan dari luar negeri, insinyur Iran bergantung pada kreativitas dan rekayasa kecerdikan untuk menutup kekurangan bila memungkinkan.

Pada bulan April, Iran mengungkapkan tank baru bernama Tiam. Tapi itu tidak benar-benar baru. Chassis Tiam adalah dari M47 yang merupakan  desain 1950-an yang dibeli dari Amerika Serikat pada masa pemerintahan Shah – dan menaranya dari Type 59/69 China.

Desain Iran lain, Zulfiqar, kemungkinan kombinasi campur aduk-sama dari M48, M60 dan T-72. Iran bahkan telah memberi penampilan beberapa Zulfiqar menyerupai tank AS Abrams.

Cukuplah untuk mengatakan, itu tidak membuat untuk lookalike meyakinkan.

Teheran belum menghasilkan satu pun dari ini hibrida buatan lokal dalam jumlah yang cukup. Apa yang dapat dilakukan adalah membangun jumlah terbatas tank berdasarkan desain asing yang lebih tua, dan pada skala yang relatif kecil.

Dengan melihat sejarah itu ada alasan untuk meragukan klaim Iran bahwa Karrar sama atau bahkan lebih baik dari T-90. Dan untuk mengungkap petunjuk lebih guna mencari asal-usulnya, kita masih harus menunggu.

Mungkin tidak lama. Pada bulan September ini, Teheran akan merayakan akhir Perang Iran-Irak yang biasanya akan memamerkan senjata mereka. Mari kita tunggu apakah Karrar akan muncul.

Sumber: jejaktapak.com

"Jarabulus", Zona Perang Turki VS Kurdi


Menguasai Jarabulus tidak menghentikan serangan Turki. Ankara bahkan mulai menggerakkan jet-jet tempurnya untuk menggempur wilayah utara Suriah dengan sasaran Kurdi Suriah.
Dalam serangan yang dilakukan Minggu 28 Agustus 2016 merenggut nyawa 25 pejuang Democratic Union Party (PYD) dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Media melaporkan bahwa serangan udara dilakukan di dekat kota Jarabulus dan menghancurkan lima bangunan militan.

Pada hari Rabu, Ankara mengumumkan bahwa pasukan Turki, yang didukung oleh pesawat koalisi pimpinan AS, telah memulai operasi militer yang dijuluki Efrat Shield untuk merebut Jarabulus dari ISIS dan menekan Kurdi untuk bergerak maju.

Ketegangan antara Ankara dan Kurdi meningkat pada bulan Juli 2015 saat gencatan senjata antara Turki dan kelompok PKK runtuh setelah serangkaian serangan teroris, yang diduga dilakukan oleh anggota PKK. Ankara menganggap PYD afiliasi dari PKK, yang dilarang di Turki.

Sumber: jejaktapak.com